Menjelang Pilkada, Pusaka Keramat Tombak Tjokronegoro Hilang

Menjelang Pilkada, Pusaka Keramat Tombak Tjokronegoro Hilang

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Menjelang Pilihan Kepala Daerah Purworejo, pusaka keramat Tombak Tjokronegoro Bupati Pertama Purworejo, hilang.

Tjokronegoro bertahta pada tahun 1883. Di dalam makamnya terdapat benda pusaka yang dikeramatkan berupa tombak yang sekarang hilang, keris dan beberapa payung.

Pusaka yang dikenal sangat ampuh tersebut, diketahui hilang pada 16 Januari 2020 oleh Juru Kunci (kuncen) makam Tjokronegoro yang terletak di desa Bulus, Kecamatan Gebang, Purworejo tersebut.

"Secara pribadi saya kurang jelas tipe tombak Pusoko Tjokronegoro. Saya hanya sepintas tahu ada tombak dan keris peninggalan Bupati Pertama Purworejo Tjokronegoro di sekitar makam," kata Damanhuri SIP, Kades Bulus, Rabu (15/7/2020), di kantornya.

Menurutnya, pada tanggal 16 Januari 2020 pihaknya mendapat laporan dari kuncen makam Tjokronegoro. "Saya menyarankan untuk segera melaporkan ke pihak berwajib yaitu Polsek Gebang," papar Kades Bulus.

 

Sampai saat ini, terhitung sudah selama 6 bulan, pusaka tombak Tjokronegoro belum ada tanda-tanda kembali. Kompleks makam Bupati Purworejo Tjokronegoro tersebut jauh dari pemukiman penduduk dan tidak ada kamera CCTV.

Kades Bulus mengatakan, banyak tamu yang ziarah menghubungkan hilangnya tombak pusaka Tjokronegoro tersebut dengan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purworejo yang akan berlangsung Desember mendatang.

Menurut Damanhuri, kemungkinan besar pencuri berasal dari luar desa Bulus. Alasannya, karena warga desa Bulus takut kuwalat.
"Warga sekitar beranggapan kompleks makam Tjokronegoro angker dan mistis, sehingga kami berhati-hati dan tidak sembrono," kata Damanhuri.

Kades Bulus sangat berharap pencuri pusaka tombak tersebut segera mengembalikan karena benda tersebut merupakan peninggalan sejarah yang sangat berharga untuk Kabupaten Purworejo.

Di kompleks makam Bupati Purworejo yang terletak di desa Bulus, Kecamatan Gebang, Purworejo, terdapat makam Tjokronegoro 1, Tjokronegoro 3 dan Tjokronegoro 4. Di kompleks tersebut juga terdapat pemakaman keluarga besar Chalwani dari pondok pesantren Berjan.

Sekretaris Desa Bulus, Muhammad Faruk, menambahkan dirinya secara pribadi belum pernah melihat mata tombak pusaka Tjokronegoro karena memang tidak boleh difoto.

 

"Ada dua buah kayu. Yang pertama adalah gagang asli tombak. Karena sudah rusak, maka dibuatkan replika gagang tombak. Dan keduanya bersandar di dinding makam sebelah kiri, dan mata tombaknya sekitar 40 hingga 50 centi," terang Faruk.
 

Kuncen makam Tjokronegoro saat ini bernama Hafid Faturohman. Pengangkatan kuncen tersebut dilakukan oleh keluarga. Untuk kuncen kompleks pemakaman Keluarga besar Pondok Pesantren Berjan Purworejo yaitu Solikun, ayah dari kuncen Makam Tjokronegoro. Sementara untuk pengelolaan di luar kompleks pemakaman di lakukan oleh lembaga pariwisata desa.

Hafid Faturohman, juru kunci makam Tjokronegoro, bekerja mulai tahun 2018. "Saya mengetahui pusaka tombak tersebut hilang pada 16 Januari 2020 siang. Sementara pada sehari sebelumnya tombak tersebut masih berada di tempatnya," terang Hafid.

Menurut Hafid, untuk menuju makam bupati pertama Purwororejo harus melewati 3 pintu yang semuanya terkunci. "Kemungkinan pencuri melompat dari pagar samping. Kemudian pencuri merusak pintu utama makam dan menyobek pagar kawat ram yang mengelilingi makam dan pusaka Tjokronegoro," ungkap Hafid.

Hafid melaporkan hilangnya pusaka keramat tersebut ke kepala desa setempat. "Saya disuruh lapor ke pihak yang berwajib yaitu Polsek Gebang," ujarnya.

Hafid juga melaporkan hilangnya tombak tersebut kepada keluarga trah Tjokronegoro, dan dari pihak keluarga menyarankan lapor ke pihak berwajib. "Pada tanggal 16 Januari 2020 malam saya dan bapak saya sebagai saksi membuat laporan ke Polsek Gebang," ujar Hafid.

Beberapa anggota polisi mendatangi komplek makam untuk melakukan pemeriksaan.

Ketua lembaga pariwisata desa Bulus, Basis Burhanudin, menuturkan sebelumnya tidak ada tanda apa-apa. Dalam keseharian benda pusaka yang ada di makam Tjokronegoro wajar-wajar saja.

 

"Mungkin situasi dan kondisi karena berkaitan dengan pilkada, pusaka tersebut hilang. Kami merasa kehilangan. Benda pusaka tersebut sudah dirawat lama, kok tiba-tiba hilang. Sayang sekali," ujar Basis.

Basis mengaku tidak memiliki firasat apapun dengan hilangnya benda pusaka Tombak Tjokronegoro. Tombak pusaka tersebut sudah puluhan tahun dan aman. Baru kali ini ada kejadian pusaka tersebut hilang.

"Padahal bangunan dulu tidak serapat ini. Kami tidak mengubah bentuk bangunan. Semua masih sesuai bentuk aslinya," kata Basis. (eru)