Menyiasati Pandemi Agar Tidak Merumahkan Pegawai
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pandemi Covid-19 berpengaruh di berbagai aspek
kehidupan, terutama ekonomi. Para pelaku usaha sedang berada dalam kondisi yang
tidak stabil. Tak terkecuali pelaku usaha di industri kreatif.
Direktur Starcross, Weimpy Adhari, mengakui banyak pelaku usaha yang memilih
menutup usahanya dan merumahkan karyawannya. Ada sekitar 1,9 juta pekerja di
Indonesia yang terpaksa dirumahkan.
Starcross sebagai salah satu clothing
line independen berbentuk usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) di Daerah
Istimewa Yogyakarta berusaha kreatif untuk tetap memutar roda perekonomiannya.
Tbonk, sapaan akrab Weimpy, menyebutkan penurunan penjualan di masa pandemi ini
mencapai 80 persen, mengingat selama ini aktivitas penjualan dan promosi lebih
banyak dilakukan secara offline.
“Namun, kami berpikir bagaimana caranya supaya tidak perlu merumahkan pegawai,
kami berupaya supaya tidak harus mengurangi salah satu keluarga kami,“ ucapnya
saat pre-launching produk kolaborasinya, Jumat (17/7/2020), di Sinergi
Co-working Space Cafe, Yogyakarta.
Starcross tidak ingin lebih lama lagi berdiam di tengah pandemi Corona
Covid-19. Setelah beberapa waktu lalu Starcross berkolaborasi dengan Indomie
sebagai brand legend, kali ini berkolaborasi dengan Orang Tua. Produk
kolaborasi tersebut akan diluncurkan secara daring melalui Starcross Youtube
Channel (StarcrossTV) bertajuk Starcross X Orang Tua Collaboration Launch, pada
Jumat (24/7/2020) mendatang.
Kolaborasi Starcross X Orang Tua bisa menjadi pendorong roda perekonomian
industri kreatif maupun UMKM. Kegiatan ini juga bisa menjadi pemicu bagi pelaku
industri lainnya.
la menilai UMKM memiliki tingkat ketahanan tinggi saat menghadapi krisis karena
ada komunitas yang besar dan berkolaborasi untuk saling menguatkan. Starcross
tumbuh karena ada komunitas yang didukung. Dan saat masa krisis seperti
sekarang ini, komunitas itu secara tidak langsung mendorong untuk tetap
bertahan atau survive.
Selain itu, inovasi kolaborasi sesama pelaku industri juga perlu untuk
memperluas pasar dan mengenalkan hal baru. Hal inilah yang melatarbelakangi
Starcross menggandeng Orang Tua. Menurut Weimpy Adhari, merek Orang Tua sebagai
representasi produk minuman lokal memiliki benang merah dengan Starcross yang
juga melahirkan produk-produk apparel lokal.
"Kolaborasi ini bermaksud untuk menghasilkan koleksi-koleksi, meliputi
kaos, kemeja, hoodie, tote bag, waist bag, dan tumbler, yang khas dan sarat
dengan sentuhan lokal, yang seirama dengan karakteristik merek Orang Tua,†papar
Weimpy Adhari.
Kolaborasi ini juga didukung kampanye mencintai dan bangga menggunakan produk
dalam negeri. Terlebih, Starcross merupakan salah satu pionir di industri clothing independen yang ada di
Indonesia. Keberadaan Starcross tidak hanya menginspirasi kebangkitan merek
lokal, melainkan juga memicu rasa kebanggaan dan nasionalisme dalam memakai
barang-barang buatan Indonesia.
Weimpy Adhari menjelaskan, Starcross x Orang Tua Collaboration Launch bukan
sekadar kegiatan brand activation
berupa peluncuran produk apparel. Event ini berkonsep seperti acara offline yang kemudian diadopsi ke dalam
bentuk virtual dan bisa disaksikan secara online.
Pengemasan peluncuran produk semacam ini baru pertama kali digeIar di
Indonesia. Kegiatan Starcross x Orang Tua Collaboration Launch meliputi talk
show, fashion show, digital games, serta pertunjukan musik dari Punk Karaoke,
Hasoe Indonesia, dan Shaggydog.
“Yang membedakan acara offline dan online itu adalah emosinya. Jadi kami
berusaha menghadirkan emosi di dalam perhelatan ini dengan menampilkan
seutuhnya gambaran pertunjukan secara offline
dan bisa disaksikan secara online,†katanya.
la mencontohkan, pertunjukan musik Shaggydog akan direkam di dalam studio
menggunakan green screen, namun saat
penayangan akan menampilkan Shaggydog yang tampak bermain di halaman Starcross.
Vokalis Shaggydog, Heruwa, yang berkesempatan hadir mengenakan kemeja Starcross
x Orang Tua berwarna putih, menilai kolaborasi yang dihasilkan Starcross dengan
Orang Tua cukup keren. Heru pun memilih-milih beberapa motif produk yang ia
sukai pada kemeja tersebut.
“Tidak hilang semangat untuk terus produktif. Hal inilah yang semestinya
dilakukan di masa pandemi. Tentu dengan tidak melupakan protokol kesehatan
dalam mencegah penyebaran virus,†tuturnya.
Sementara Brand Manager Orang Tua, Daniel Immanuel, menuturkan sebagai produk
lokal, bukan hal yang tabu bagi Orang Tua untuk membuat kerja sama dengan
produk-produk lokal lain di Indonesia. Melihat Starcross sama-sama memiliki
pasaran anak muda, kolaborasi makin mudah dilakukan.
“Starcross ini produk asal Yogyakarta yang tokonya ada di sejumlah kota di
Indonesia. Dengan sasaran pasar yang sama, yaitu anak muda, tentu saja kami (Orang
Tua dan Starcross) bisa saling membantu untuk terus produktif di masa pandemi
ini,†tandasnya. (eru)