Menjelang Ramadan Batik Farras Mengeluarkan 20 Motif Baru

Setiap motif dibuat 20 lembar hingga 30 lembar kain agar tidak terlalu banyak yang kembar.

Menjelang Ramadan Batik Farras Mengeluarkan 20 Motif Baru
Batik Farras di Jalan Kolonel Sugiyono Ringinharjo Kapanewon Bantul. (sariyati wjaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Menjelang Ramadan dan datangnya Idul Fitri 1445 Hijriah, Batik Farras mengeluarkan 20 motif baru yang didesain oleh owner-nya, Dairy Farras (23).

Ditemui wartawan di tokonya Jalan Kolonel Sugiyono Kalurahan Ringinharjo Bantul, Jumat (23/2/2024), Dairy menyatakan motif itu sudah mulai diproduksi.

“Saya belajar batik dan motif ini secara otodidak, jadi 20 motif ini desain saya semua. Saat saya selesai desain, saya komunikasikan ke pembatiknya,” kata Dairy.

Setiap motif akan dibuat 20 lembar hingga 30 lembar kain agar tidak terlalu banyak yang kembar. “Kan batik kami motif yang jadi andalan dan ciri khas adalah kontemprorer yang disukai anak muda. Kami buat terbatas, biar nggak banyak kembaran,” katanya.

Proses membuat batik kombinasi cap dan tulis. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Motif kontemporer adalah motif kekinian yang dibuat untuk masa kini. Batik kontemporer sebagian besar dibuat oleh para seniman serta para desainer batik.

“Untuk pewarnaan, kami juga mendatangkan dari luar negeri seperti dari India dan Jerman. Selain pewarna lokal dan pewarna alami,” katanya.

Lulusan manajemen UII tersebut menambahkan, batik ini dirintis orang tuanya sejak tahun 2006. Orang tuanya membuka usaha dan pernah bekerja di perusahaan batik.

Usaha tersebut kemudian dialihkan ke dirinya sejak tahun 2016 dan kini memiliki tiga cabang. Selain di Ringinharjo, dia juga membuka toko di Jalan Brosot-Wates Km 1 Jatirejo Lendah Kulonprogo dan Jalan Tentara Pelajar Beji Wates (timur RSUD Wates) Kulonprogo.

Dairy Faras, owner Batik Farras. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Sedangkan workshop berada di Sembungan Gulurejo Lendah Kulonprogo. Selain itu, produk batik juga dipasarkan ke luar Jawa, sebab Batik Farras melakukan penjualan secara online.

Salah seorang konsumen Krisanti (27) mengatakan motif kontemporer sangat baik. “Motif itu sesuai jiwa saya, karena saya tidak suka yang model tradisional Klasik. Saya tidak suka juga motif-motif kaku, tapi suka dengan motif yang ekpresif seperti ini,” katanya. (*)