Cegah Kebutaan Akibat Glaukoma, RS Mata Dr YAP Rutin Memperingati WGW

Glaukoma adalah kerusakan saraf mata yang disebabkan tekanan bola mata yang tinggi.

Cegah Kebutaan Akibat Glaukoma, RS Mata Dr YAP Rutin Memperingati WGW
Dokter Retno Ekantini mengupas seputar glaukoma saat menjadi narasumber Talk Show bertema Living with Glaucoma, Jumat (23/2/2024), di RS Mata Dr YAP Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbanyak di dunia termasuk di Indonesia. Sebagai upaya pencegahan serta edukasi kepada masyarakat, Rumah Sakit Mata “Dr YAP” Yogyakarta rutin memperingati World Glaucoma Week (WGW) atau Pekan Glaukoma Sedunia.

“Peringatan WGW merupakan salah satu event yang sangat penting, sebagai salah satu perwujudan identitas Rumah Sakit Mata Dr YAP yang terus menerus (konsisten) melayani untuk meningkatkan derajat kesehatan mata masyarakat utamanya mencegah kebutaan akibat glaukoma,” ungkap dr Alida Lienawati M Kes FISQua, Direktur Utama Rumah Sakit Mata "Dr YAP.

Dari beragam kegiatan yang digelar tahun ini, lanjut dia, salah satunya adalah Glaucoma Patient and Family Summit. Kegiatan yang berlangsung, Jumat (23/2/2024), di Aula Kamar Operasi Lantai 2 Rumah Sakit Mata "Dr YAP" gratis dan terbuka untuk umum itu dimeriahkan Talk Show dan Sharing Experience bertema Living with Glaucoma.

Adapun narasumber Dr dr Retno Ekantini Sp M(K) M Kes, dokter spesialis mata konsultan glaukoma, bersama pasien glaukoma. Tersedia pula layanan pemeriksaan tekanan bola mata dan konsultasi dokter (deteksi dini), edukasi penggunaan obat tetes dan salep mata dan simulasi gangguan penglihatan.

“Rumah Sakit Mata Dr YAP berharap peringatan WGW tahun ini dapat meningkatkan cakupan deteksi dini glaukoma, khususnya bagi masyarakat sekitar,” kata dokter Alida.

Layanan periksa tekanan bola mata dan konsultasi gratis bagi peserta talkshow dalam rangka peringatan Pekan Glaukoma Sedunia. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Hadir pula dalam kesempatan itu Direktur Pelayanan, Pendidikan dan Sumber Daya Manusia dr Erin Arsianti Sp M MSc MPH, Direktur Keuangan, Teknologi Informasi dan Umum Haryadi SE Akt MAK AAAU CRBD serta Kepala Instalasi Promosi Kesehatan, Pemasaran dan Hubungan Masyarakat, dr Anggun Desi Wulandari MPH.

Bagi tenaga medis khususnya dokter spesialis mata, menurut dokter Alida, kegiatan seperti ini mampu meningkatkan bekal pengetahuan komprehensif dan keterampilan praktis dalam upaya menurunkan angka kebutaan glaukoma melalui operasi trabeculectomy.

Diharapkan, WGW tahun ini yang diperingati pada 10-16 Maret 2024 dengan tema Uniting for a Glaucoma-Free World - Bersatu untuk Dunia Tanpa Glaukoma, dapat semakin mempererat engagement Rumah Sakit Mata Dr YAP dengan pasien dan keluarga, komunitas, tenaga medis, hingga stakeholder yang masing-masing memiliki peran penting dalam upaya mencegah kebutaan akibat glaukoma.

Di hadapan 80-an peserta talkshow, Retno Ekantini, mengupas seputar glaukoma serta bagaimana pencegahannya.

“Glaukoma adalah kerusakan saraf mata yang disebabkan tekanan bola mata yang tinggi, ditandai dengan kelainan lapang pandang dan berkaitan dengan serabut mata,” jelasnya.

Pembukaan Talk Show bertema Living with Glaucoma, Jumat (23/2/2024), di RS Mata Dr YAP Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Tekanan pada bola mata itulah yang membuat saraf mata tergencet sehingga mengakibatkan saraf menjadi mati. “Saraf mata itu kayak donat, semakin tipis semakin habis. Karena sarafnya rusak maka jarak pandang menyempit,” ungkapnya.

Lebih lanjut dokter Retno menyampaikan sering terjadi pasien yang datang ke RS Mata Dr YAP sudah dalam kondisi mengalami kerusakan jarak pandang. Inilah pentingnya deteksi supaya tekanan bola mata bisa terjaga sehingga tidak mengalami gelap total atau kebutaan.

Menurut dia, penyebab glaukoma beragam, karena bakat atau genetik, sudah ada sejak lahir maupun glaukoma skunder misalnya mata terkena bola tenis atau badminton.

Glaukoma merupakan kelompok penyakit saraf mata kronis dan progresif yang disebabkan oleh peningkatan tekanan bola mata sebagai salah satu faktor risiko utama.

Pada umumnya glaukoma tidak memiliki gejala yang jelas. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan penurunan penglihatan yang menyebabkan kebutaan permanen (irreversible).

ARTIKEL LAINNYA: RSDS Kebumen Tidak Memungut Biaya Pelayanan Antar-Jemput Pasien

Penyakit ini bisa menyerang perempuan maupun laki-laki di semua jenjang usia. Data WHO menyebutkan sebanyak 3,2 juta orang telah mengalami kebutaan karena glaukoma. 

Satu rangkaian dengan peringatan WGW tahun ini, RS Mata Dr YAP juga menggelar lomba Short Video Competition untuk Instagram Reels dan TikTok pada 19 Februari - 8 Maret 2024 yang dapat diikuti oleh masyarakat luas.

Sedangkan Webinar Exploring Trabeculectomy dengan peserta dokter spesialis mata dan residen mata diselenggarakan Jumat, 1 Maret 2024.

Kemudian, Hands-On Workshop Exploring Trabeculectomy for Ophthalmologists dijadwalkan digelar Sabtu 2 Maret 2024 bertempat di Artotel Suites Bianti Yogyakarta. (*)