Universitas Alma Ata Meraih Peringkat Lima se-DIY Versi UniRank

Universitas Alma Ata berhasil menjadi perguruan tinggi Nahdlatul Ulama nomor satu se-Indonesia.

Universitas Alma Ata Meraih Peringkat Lima se-DIY Versi UniRank
Rektor UAA, Hamam Hadi menyampaikan peringkat UniRank di kampus setempat, Kamis (22/2/2024). (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Universitas Alma Ata (UAA) berhasil menjadi perguruan tinggi Nahdlatul Ulama nomor satu se-Indonesia versi UniRank. Bahkan masuk peringkat lima dari 27 universitas negeri dan swasta se-DIY.

"Selain itu peringkat 35 dari 596 universitas se-Indonesia versi UniRank," ujar Hamam Hadi, Rektor UAA, di kampus setempat, Kamis (22/2/2024).

Menurut Hamam, prestasi ini sangat membanggakan. Terlebih UniRank merupakan sebuah lembaga yang menerbitkan peringkat kampus-kampus di dunia asal Australia.

UniRank bertujuan untuk menyediakan League Table (tabel yang menunjukkan seberapa baik kinerja institusi dibandingkan satu sama lain) non-akademik dari universitas-universitas terbaik. Penilaian peringkat didasarkan pada metrik web yang valid, tidak memihak dan tidak dapat dipengaruhi.

ARTIKEL LAINNYA: Ironi Remaja di Kota Pendidikan, Banyak yang Gagal Kuliah Karena Biaya

"Acuannya disediakan oleh sumber intelijen web independen, bukan data yang dikirimkan oleh universitas itu sendiri," jelasnya.

Naiknya UAA di ranking UniRank, lanjut Hamam, salah satunya dari 20 program studi tahun ini separuhnya masuk kategori unggul. Selain itu prodi administrasi rumah sakit (ARS) pada November 2023 lalu terakreditasi unggul.

Peringkat ranking tersebut, tambahnya, juga berdasarkan produktivitas penelitian dan kerja sama yang selama ini dilakukan UAA.

Kampus tersebut sudah bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan besar di Amerika Serikat, Taiwan, Thailand dan Malaysia.

ARTIKEL LAINNYA: Mengagetkan, Hanya 9 Persen Lulusan SMA di DIY Terus Kuliah

"Jadi networking merupakan bagian yang membantu kita untuk mempercepat kenaikan rangking. Harapan ke depan networking ini akan kita perluas lagi dalam segi penelitian dan publikasi," jelasnya.

Hamam menambahkan dengan semua capaian itu masyarakat menjadi tertarik untuk menempuh studi di UAA. Apalagi kampus itu ramah terhadap masyarakat yang kurang mampu.

"Alma Ata ramah dengan orang miskin, maksudnya punya kebijakan pro-miskin. Contoh saat Covid-19 Alma Ata menjadi penerima KIP tertinggi di DIY dengan 600 orang," tandasnya. (*)