Menikmati Sejarah Kuno Berkonsep Modern di Museum History of Java

Menikmati Sejarah Kuno Berkonsep Modern di Museum History of Java

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Museum jadi salah satu media bagi masyarakat untuk belajar tentang sejarah. Namun seringkali museum jadi tempat yang membosankan untuk sekadar didatangi.

Konsep modern pun jadi alternatif baru untuk menarik pengunjung datang ke museum. Di era teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, digitalisasi dan tematik museum jadi cara yang efisien untuk menambah angka kunjungan.

"Pengunjung perlu diberi pengalaman berbeda melalui sentuhan berbagai indra yang dimilikinya," ujar Ki Bambang Widodo, Direktur Humas Museum History of Java (HOJ) Yogyakarta, Sabtu (18/1/2020).

Bambang mencontohkan, melalui program tematik pihaknya ingin mewujudkan konsep museum modern interaktif yang membuat pengunjung tak merasa bosan.

"Pengunjung diajak berpetualang dan mendapat pengalaman seru. Seluruh indranya diajak aktif, baik mata, telinga dan lainnya selama berada di museum," jelasnya.

Konsep tematik Museum HOJ yang terletak di Jalan Parangtritis Km 5,5 Bangunharjo Sewon Bantul tersebut direalisasikan dalam beberapa wahana.

Untuk menarik kunjungan wisatawan pada malam hari, museum yang berdiri sejak 2018 itu menggelar event Happening di wahana mirip kawasan Malioboro mini bernama Little Malioboro Street.

Di wahana itu, pengunjung berswafoto dengan latar replika deretan pertokoan berkonsep vintage dan retro mirip Malioboro di masa lalu. Wahana dimeriahkan dengan parade budaya setiap akhir pekan.

"Pengunjung juga bisa menyantap berbagai aneka kuliner khas mulai dari bakmi godog sampai angkringan di bawah lampu lampu temaram," jelasnya.

Elly T Halsamer, CEO Marcom DTopeng Kingdom Group selaku pengelola museum HOJ mengungkapkan, museum tersebut mempunyai ratusan koleksi benda purbakala peninggalan masa prasejarah hingga kerajaan-kerajaan kuno.

Mulai dari kerajaan Tarumanegara, Majapahit, Demak Bintaro, Cirebon hingga Mataram Islam. Museum juga dilengkapi teknologi augmented reality, video mapping, dan fasilitas theater.

Sejak akhir 2019, HOJ meluncurkan program baru lewat atraksi tematik yang disesuaikan dengan berbagai momentum perayaan di Indonesia juga dunia.

Di antaranya untuk menyambut perayaan Tahun Baru China atau Imlek tanggal 25 Januari 2020 ini, pengunjung yang datang disuguhi nuansa museum penuh lampion dan para pemandu berkostum merah.

"Pengunjung yang datang di museum selama dua hari berturut-turut bisa mendapatkan voucher surprise hadiah yang mereka ambil di Pohon Angpao di komplek museum," paparnya.

Elly menyebutkan, konsep tematik menjadi bagian dari konsep manajerial baru agar museum jadi sesuatu yang tak membosankan bagi generasi muda. Sebab museum perlu tampil lebih modern dengan cara memahami psikologis pegunjungnya.

Museum tidak bisa lepas tangan setelah menyajikan benda benda koleksinya dalam rak. Pengunjung seharusnya tidak dibiarkan memahami sendiri apa yang mereka lihat dan temukan.

“Museum perlu memiliki story teller dan didukung kecanggihan digital juga layanan yang membuat pengunjung merasa betah," kata dia. (sol)