Mengutip Ajaran Sufi Jalaluddin Rumi, Ini Pesan Haedar Nashir untuk Para Pendekar Tapak Suci

Prestasi tapak suci luar biasa, mengisi 70 persen atlet PON.

Mengutip Ajaran Sufi Jalaluddin Rumi, Ini Pesan Haedar Nashir untuk Para Pendekar Tapak Suci
Milad ke-61 dan Ujian Kenaikan Tingkat Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Rabu (31/7/2024) malam, di BPMP Sleman. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, memberikan gemblengan kepada para pendekar  seni beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Mengutip ajaran sufi tokoh intelektual Jalaluddin Rumi, Haedar menyatakan mereka harus mampu memegang komitmen persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi besar yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan dengan gagasan-gagasan barunya.

“Kalau orang-orang saleh pasif dalam urusan dunia, jangan salahkan orang zalim akan berkuasa. Kenapa kita banyak larangan dalam urusan-urusan duniawi, boleh jadi selama ini kita tertinggal sehingga awang-awangan untuk memasuki hal yang baru,” ungkapnya saat menghadiri Milad ke-61 dan Ujian Kenaikan Tingkat Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Rabu (31/7/2024) malam, di BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan) Kalasan Sleman.

Lewat Tapak Suci, kata Haedar, ditanamkan komitmen ber-Muhammadiyah. “Memang banyak pengorbanan, tetapi kalau kita jalani dengan ikhlas dan gembira disertai sikap dan pandangan positif mengenai kebersamaan, bisa membawa kemajuan,” ujarnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan gemblengan. (istimewa)

Menurut Haedar, seorang pendekar Tapak Suci tidak boleh bersifat cengeng apalagi pengecut melainkan harus menjadi seorang yang pemberani.

“Pendekar Tapak Suci menjadi pelopor dan berani menghadapi tantangan. Kesadaran ber-Muhammadiyah harus terus dipupuk saat sulit maupun kecewa. Menjadi anggota Muhammadiyah bukan karena terbawa arus,” ungkapnya.

Haedar yakin, para pendekar maupun kader Tapak Suci Putera Muhammadiyah memiliki jiwa yang kuat. “Sekali berikrar pantang surut ke belakang. Prestasi tapak suci luar biasa, mengisi 70 persen atlet PON,” kata dia.

Sejarah juga mencatat para tokoh nasional banyak yang berasal dari Muhammadiyah sebut saja Panglima Besar Jenderal Sudirman, Ir Juanda serta Adam Malik. “Kita ini besar. Tapak Suci sudah tersebar sampai 14 negara, kadang-kadang mentalitas kita yang kecil, alam pikiran kita marjinal,” ujar Haedar yang juga Pendekar Utama Tapak Suci itu.

Ketua Umum PPTS M Afnan Hadikusumo memberikan sambutan. (istimewa)

Hadir pada kesempatan itu Dr Agung Danarto, Prof Zamroni selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci (PPTS) 1995-1998, Ketua Umum PPTS 2006-2011 Mayjen (Purn) Muchdi PR, Majlis Guru Tapak Suci, Dewan  Pendekar serta Ketua Umum PPTS saat ini, M Afnan Hadikusumo.

Ketua Panitia Milad ke-61 dan Ujian Kenaikan Tingkat Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Gatot Sugiarto, menyampaikan kegiatan bertema melestarikan tradisi menuju prestasi yang mendunia itu berlangsung hingga 3 Agustus 2024.

“Upacara Milad ke-61 serta Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) pendekar dan sosilisasi kurikulum diikuti peserta dari seluruh Indonesia. Karena 300 peserta UKT dinilai jumlahnya terlalu besar maka diselenggarakan dua gelombang. Gelombang pertama 1-3 Agustus 2024, khusus gelombang dua pada 6-8 September 2024 untuk peserta dari Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, M Afnan Hadikusumo juga memberikan pesan dan motivasi kepada seluruh pendekar dan kader Tapak Suci Putera Muhammadiyah, antara lain senantiasa memegang komitmen ber-Muhammadiyah. (*)