Mendapat Peringatan dari BPPTG, Pemkab Klaten Akan Prioritaskan Ternak dan Kelompok Rentan

Mendapat Peringatan dari BPPTG, Pemkab Klaten Akan Prioritaskan Ternak dan Kelompok Rentan

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Pemerintah Kabupaten Klaten terus melakukan upaya penyelamatan warga di kawasan lereng Gunung Merapi jika gunung tersebut erupsi sewaktu-waktu. Salah satu upaya yang dilakukan yakni menggelar simulasi evakuasi Merapi.

Kegiatan simulasi digelar di Ruang Pusat Data dan Operasional (Pusdalops) Kantor BPBD di kawasan Sidowayah Kelurahan Kabupaten, Kacamatan Klaten Tengah, Rabu (22/7/2020). Simulasi melibatkan ratusan personel relawan dari TRC, RAPI, ORARI, SAR, Dinas Kominfo, PMI dan masyarakat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten Sri Yuwana Haris Yulianta mengatakan, apabila status Gunung Merapi naik menjadi siaga level tiga, maka ada 3 prioritas evakuasi yang harus dilakukan pemerintah.

Pertama, evakuasi kelompok usia rentan seperti kaum difabel, anak balita, ibu hamil dan lansia. Kedua, evakuasi ternak warga dan terakhir atau ketiga penghentian aktivitas galian C.

“Tiga kegiatan itu yang menjadi prioritas pemerintah dan sesuai Perbup Nomor 7 Tahun 2014 tentang Penanganan Bencana,” katanya.

Simulasi ini kata dia, dilakukan agar petugas lapangan dan warga paham apa yang harus dilakukan dan tidak terjadi benturan saat masa tanggap darurat.

Sebenarnya ujar Haris, warga Kecamatan Kemalang memiliki kearifan lokal yakni kemampuan evakuasi yang sudah sangat terlatih termasuk jalur alternatif untuk evakuasi.

Kepala BPBD Klaten SIP Anwar mengatakan, kegiatan simulasi ketangguhan dan kehandalan petugas di lapangan perlu dilatih melalui kegiatan simulasi. Kondisi pandemi Covid-19 telah menuntut pemerintah lebih waspada dalam upaya pencegahan agar penularan Covid-19 tidak terjadi di tempat pengungsian kelak.

Beberapa waktu lalu Bupati Hj Sri Mulyani menerima telepon dari BPPTG Yogyakarta, yang intinya Pemkab Klaten agar meningkatkan kewaspadaan terkait kondisi Gunung Merapi. Menindaklanjuti informasi tersebut, Bupati beserta sejumlah pimpinan OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) di lingkungan Penkab Klaten dan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) meninjau jalur evakuasi, titik kumpul warga dan shelter.

Tiga shelter yang saat ini dimiliki Kabupaten Klaten yakni di Desa Kebondalem Lor Prambanan untuk menampung pengungsi dari Desa Balerante, shelter di Desa Menden Kecamatan Kebonarum untuk pengungsi dari Sidorejo dan shelter di Desa Demakijo Kecamatan Karangnongko untuk menampung pengungsi dari Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang. (SM)