Melihat Keindahan Pantai Sambil Melepas Tukik

Melihat Keindahan Pantai Sambil Melepas Tukik

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Deretan Pantai Selatan Kabupaten Bantul memang menawan dengan ciri khas masing-masing. Tidak bosan rasanya menyusuri satu demi satu pantai di sana. Dua di antaranya Pantai Goa Cemara dan Pantai Pandansari.

Kedua pantai ini lokasinya bersebelahan. Pantai Goa Cemara di sebelah barat, timurnya Pantai Pandansari. Lokasi kedua pantai ini masuk wilayah Dusun Palihan Desa Gadingsari Kecamatan Sanden Bantul.

Begitu datang ke Pantai Goa Cemara, kita disambut ikon  berupa bangunan melengkung yang dimaksudkan sebagai goa. Tentu goa yang dimaksud adalah rimbunnya ranting dan dedaunan di pantai tersebut sehingga menyerupai goa. Itulah awalnya dinamakan Pantai Goa Cemara.

Di depannya ada penyu yang menggambarkan Pantai Goa Cemara merupakan tempat penangkaran dan pengembangbiiakan penyu.  Ikon tersebut dibangun Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul sebagai upaya menambah daya tarik pantai tersebut.

Tempat ini memang menjadi salah satu lokasi favorit wisatawan untuk berfoto atau berselfi ria. Masuk ke arah pantai, pengunjung disuguhi keindahan cemara udang menjulang tinggi. Jumlahnya sekitar  6.000 pohon, tumbuh di  lahan pinggiran pantai seluas 20 hektar.

Saking banyak dan rimbunnya pepohonan cemara dengan jarak teratur berdekatan, membuat suasana menjadi lebih rindang serta sejuk. Berfoto dengan latar belakang pepohonan cemara menjadi incaran pemburu foto kekinian. Hasilnya memang sangat indah luar biasa dengan sentuhan suasana nan eksotis.

Di sini, pengunjung selain bisa menikmati keindahan pantai juga bisa menikmati aneka kuliner masakan ikan laut. Ada juga tempat berenang anak sehingga liburan terasa komplet dan menyenangkan.

“Saat ini pengunjung mulai berdatangan setelah dibuka. Kami sempat tutup cukup lama saat awal Corona,” kata Ny Tini Mujana, pemilik warung “Mari Kangen” dan kolam anak kepada koranbernas.id di tempat usahanya, Minggu (27/9/2020).

Sigit Purnomo selaku pengelola konservasi tukik menambahkan awalnya pelepasan tukik dimulai tahun 2004, namun publikasi ke umum belum lama. Konservasi penyu dalam rangka melestarikan hewan langka dan dilindungi itu. Dulu  di tempat tersebut ada penyu hijau namun sekarang populasinya hilang, hanya tersisa penyu lekang.

Penyu bertelur pada bulan Mei-Juni, selanjutnya dipindah ke penangkaran, sekitar 50 hari akan menetas. Kemudian tukik dipindah ke bak agar lebih besar. Setelah umur empat hari hingga seminggu dilepas ke pantai. Wisatawan memperoleh kesempatan berpartisipasi melepasnya.

Biasanya pelepasan atau rilis tukik mulai dilakukan bulan Agustus hingga Oktober. Bagi wisatawan yang mengikuti kegiatan rilis tukik diminta mengisi donasi pelestarian Rp 25.000 untuk satu tukik. Selain tukik, wisatawan juga akan mendapatkan pembekalan, fasilitas minum dan snack serta sertifikat. Rilis dilakukan setiap Minggu sore. “Jadi kalau mau ikut rilis tukik Jogja atau kami istilahkan tukijo bisa dilakukan setiap Minggu sore,” jelasnya.

Tak mau ketinggalan, peserta seminar on the road dalam rangka hari wisata dunia yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Bantul pun berpartisipasi.

Mereka sebelumnya mengikuti seminar di dalam bus yang didesain ala ruang rapat dan dibuka Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo S Sos, dengan menempuh perjalanan dari YIA Kulonprogo menuju Goa Cemara. Selanjutnya mereka melepas tukijo beramai-ramai.

Bagi yang ingin sensasi camping di pantai, pengelola juga menyedaikan camping ground. Tidak perlu khawatir, pengelola warung makan siap diorder untuk memenuhi kebutuhan mereka yang menginap di tepi pantai tersebut.

Wisatawan juga bisa menikmati wahana ATV ataupun  menunggang kuda di lokasi Goa Cemara. Sungguh  kombinasi liburan yang menyegarkan badan dan pikiran.

Ikon Pantai Goa Cemara Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Pantai Pandansari

Puas menikmati Pantai Goa Cemara, giliran ke Pantai Pandansari yang lokasinya berdekatan. Begitu tiba, wisatawan akan  mendapati  mercusuar setinggi 40 meter yang dibangun pada tahun 1999 untuk rambu-rambu atau tanda bagi kapal yang berlayar malam hari. Dari puncak mercusuar wisatawan disuguhi pemandangan deretan pantai Bantul hingga Kulonprogo.

Terlihat keindahan cemara udang yang hijau bertebaran ditambah merdunya burung berkicau di antara ranting-ranting pohon, melengkapi indahnya lanskap pantai.

Lokasi ini biasanya digunakan sebagai tempat untuk bersantai maupun berteduh oleh pengunjung serta dijadikan sebagai spot foto yang menarik. Jika musim kemarau tiba, saat ranting dan daun berguguran serasa liburan di  Jepang kala musim gugur.

Di dekat pantai ini juga terdapat agrowisata kebun buah naga. Buahnya yang terlihat merah dan segar menjadikan tempat ini menarik. Pengunjung bisa membawa buah naga untuk oleh-oleh. Di dua pantai yang saling berdekatan tersebut juga terdapat oleh-oleh khas petani lahan pasir seperti ubi yang lembut dan manis saat direbus, dikukus ataupun oven. (adv)