Warga Sambut Gembira Padat Karya

Warga Sambut Gembira Padat Karya

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kepastian  program padat karya kembali digelar tahun 2021 disambut gembira warga. Saat ini mereka sudah membentuk kelompok masyarakat (pokmas) terdiri 26 orang.

Nanti, mereka akan mengerjakan proyek padat karya di antaranya pembuatan  talud, cor blok jalan, saluran  tersier hingga pengaspalan. Proyek tersebut didanai APBD Bantul maupun dari BKK (Bantuan Keuangan Khusus) APBD DIY.

“Saat ini  di kalurahan kami sudah selesai pembentukan pokmas,” kata Marhadi Badrun, Lurah Seloharjo Kapanewon Pundong Bantul kepada koranbernas.id, Sabtu (13/2/2021).

Mereka yang ikut terlibat akan mendapatan Hari Orang Kerja (HOK) atau upah sesuai ketentuan yang berlaku. Secara otomatis HOK berguna turut membantu perekonomian dan meningkatkan pendapatan.

“Warga akan mendapat banyak manfaat. Selain infrastruktur bangunan, mereka juga akan mendapat HOK. Saya menyampaikan ucapan terima kasih Kalurahan  kami mendapatkan program  tersebut,” kata Lurah Badrun.

Tahun 2021, desa ini memperoleh alokasi tujuh titik padat karya. Empat titik bersumber dari dana APBD Bantul, tiga dari BKK APBD DIY. Adapun wilayah yang mendapat  proyek di antaranya Dusun Nambangan, Karangasem dan Petung.

“Bangunan ini pada saatnya  akan  sangat bermanfaat menunjang kelancaran warga beraktivitas maupun mendukung  sektor kehidupan yang lain. Ada  padat karya untuk corblok jalan, ada juga talud serta pengaspalan,” paparnya.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Alamat: Jalan Gatot Subroto No 1 Bantul, Telepon 0274-367277, e-Mail: [email protected]

Pihaknya sangat mendukung program padat karya. Ini benar-benar mampu menggerakkan ekonomi dan swadaya warga di Bantul termasuk Kalurahan Seloharjo.

Yanatun Yunadiana selaku Kepala Bidang Penempatan Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul secara terpisah mengatakan, mereka yang ikut proyek padat karya mendapat HOK (Hari Orang Kerja).

Besarnya HOK  Rp 90.000 untuk  ketua kelompok, Rp 80.000 untuk tukang dan Rp 90.000 untuk anggota kelompok per hari. Pelaksanaan proyek selama 21 hari.

Dia berharap  program padat karya selain meningkatkan ekonomi juga mampu menyerap tenaga kerja. “Ini adalah salah satu cara menyerap tenaga kerja yang ada di Bantul kendati sifatnya sementara,” katanya.  (*)