Melalui GROWTH, FIF Ingin Mendorong Kesadaran Pengolahan Sampah Rumah Tangga

Melalui GROWTH, FIF Ingin Mendorong Kesadaran Pengolahan Sampah Rumah Tangga
Vembri Darmawan (kemeja kotak-kotak) bersama Wibowo Pramonto Area Departement Head FIFGROUP DIY melihat prototipe pengolahan sampah organik memanfaatkan maggot. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Penutupan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Piyungan berdampak pada menumpuknya sampah pada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS). Hal ini juga di dialami oleh lingkungan sekitar FIFGROUP Cabang Sleman II, dimana terlihat tumpukan sampah di beberapa titik. Sampah yang menumpuk tidak hanya kurang indah dipandang tetapi juga berpotensi menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan.

Berangkat dari kondisi tersebut, FIFGROUP Cabang Sleman II berinisiatif untuk memulai sebuah gerakan yang dinamakan Green-Resource Organic Waste Treatment Hero (GROWTH). Gerakan ini bertujuan untuk membangun kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga organik secara mandiri.

Pengolahan limbah organik ini dilakukan menggunakan metode organik dengan memanfaatkan Maggot (larva lalat Black Soldier) sebagai pengurai. Pengelolaan limbah organik ini menjadi penting, karena pengelolaan sampah yang saat ini dilakukan masih terbatas pada pengelolaan sampah anorganik melalui bank sampah yang banyak tersebar di titik-titik lingkungan. 

“Pelatihan ini diharapkan dapat membantu masyarakat di ring 1 kantor FIFGROUP Cabang Sleman II, untuk menjadi pelopor warga yang lain, agar dapat mengolah Limbah Sampah Organik yang ada di rumah tangga. Melalui ini, kami juga berharap agar tumpukan sampah yang berada di Yogyakarta dapat berkurang,” ucap Vembri Darmawan Selaku Branch Head FIFGROUP Sleman II. Pemateri dari Maggot BSF Sleman, Sus Endarto juga mengapresiasi FIFGROUP Sleman II atas kepeduliannya terhadap penanganan sampah di Yogyakarta.

Program GROWTH dijalankan secara piloting selama bulan Oktober – Desember 2023 diikuti oleh 15 keluarga di RW 11, Padukuhan Rogoyudan, Kecamatan Mlati, Sleman, DI Yogyakarta. Dalam menjalankan program ini, FIFGROUP Cabang Sleman II menggandeng Maggot BSF Sleman sebagai fasilitator.

Simbolis acara pelatihan pengolahan sampah di Kampung Rogoyudan Mlati. (istimewa)

Dalam menjalankan program, peserta diberikan peralatan untuk menampung limbah sampah organik dan 5 gram bayi maggot. Peserta juga diberikan pelatihan bagaimana mengolah sampah tersebut menggunakan media maggot. Peserta yang sudah mendapatkan pelatihan, dapat mulai mengolah sampah organik yang dihasilkan dari rumah masing-masing selama 15 hari. Pada hari ke 12-15, tim dari FIFRGOUP akan mengambil maggot untuk ditimbang, diserahkan ke pabrik maggot untuk diolah kembali. Peserta juga diberikan bayi maggot untuk pengolahan batch ke-2. 

Selama periode program, FIFGROUP Sleman II bersama perwakilan warga RW 11 Padukuhan Rogoyudan berhasil mengelola kurang lebih 684 kilogram sampah organik melalui 115 gram bayi maggot.

Program ini, awalnya bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pembelajaran kepada warga agar mampu mengelola sampah organiknya secara hijau. Namun pada akhir program ada warga yang memang tertarik untuk melanjutkan aktivitas ini secara mandiri karena merasakan secara langsung manfaat dari program ini.

“FIFGROUP Sleman II sangat membantu warga RW 11 Rogoyudan dalam mengurangi sampah organik. Saya sangat berterima kasih, selain mengolah sampah organik ternyata dengan membudidayakan maggot di rumah saya bisa mendapat ilmu baru dan pengalaman baru,” ucap Sudiyono selaku Ketua RW 11 Rogoyudan. (*)