Medical Chek Up dan Migrasi Surveilans Menemukan Banyak ODP

Medical Chek Up dan Migrasi Surveilans Menemukan Banyak ODP

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Kegiatan medical cek up mandiri warga dan migrasi surveilans yang dilakukan petugas Puskesmas di Kabupaten Kebumen menemukan banyak kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Akibatnya, perkembangan jumlah ODP di Kebumen dalam 3 hari terakhir cukup besar.

Juru bicara GugusTugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kebumen yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kebumen, dr Dwi Budi Satrio MKes, Kamis (2/3/2020), mengatakan medical cek up mandiri dilakukan warga Kebumen yang baru pulang dari perantauan di daerah pandemi Covid-19.

Banyak di antara mereka sebelum sampai ke rumah mendatangi rumah sakit untuk melakukan medical cek up mandiri. Mereka turun dari bus langsung bersama-sama melakukan medical cek up di rumah sakit. “Biaya ditanggung mereka, tidak bisa ditanggung pemerintah,“ kata Budi Satrio.

Petugas Puskesmas melakukan migrasi surveilans terhadap warga Kebumen yang pulang dari merantau. Tak sedikit mereka yang merantau datang ke Puskesmas untuk melaporkan kedatanganya dari daerah pandemi Covid-19.

Petugas Puskesmas melakukan beberapa tahapan pemeriksaan. Dari pemeriksaan suhu tubuh, apakah batuk atau pilek atau demam. Dari pengecekan itu, baru dikatagorikan yang bersangkutan ODP atau bukan. Jika ODP, ada masa pemantauan selama 14 hari.

Kegiatan screening kesehatan juga dilakukan rumah sakit di Kebumen. Di Rumah Sakit dr Soedirman Kebumen, petugas memberi cairan hand sanitizer di pintu masuk, mengukur suhu badan pengunjung dengan thermo gun dan menanyakan apakah pernah pergi keluar kota atau tidak. Kegiatan contact tracing dilakukan kepada beberapa pengunjung.

Direktur RSDS Kebumen, dr Widodo Prihantoro MM, dan Kepala Bidang Pelayanan Medik RSDS Kebumen, dr Fatmahwati, kepada koranbernas.id mengungkapkan, hingga Kamis (26/3/2020) RSDS Kebumen merawat 10 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Bangsal Kenanga. Kemampuan RSDS Kebumen sebagai rumah sakit rujukan Lini II untuk merawat PDP hanya 15 orang.

Kemampuan tersebut berdasarkan sumber daya manusia dan ketersediaan tempat tidur serta mempertimbangkan daya tahan petugas medis dan dokter yang merawat PDP. “Perlu ada waktu istirahat yang cukup, agar tetap sehat,“ kata Fatmahwati.

Rumah sakit lain yang merawat PDP yakni rumah sakit rujukan Lini III, Rumah Sakit Umum Daerah Prembun, RSU PKU Muhammadiyah Sruweng dan RSU PKU Muhamadiyah Gombong. Pemkab Kebumen juga menyiapkan rumah sakit transit untuk PDP sebelum dirujuk ke rumah sakit rujukan.

Pos Komando Covid-19 di Dinas Kesehatan Kebumen, Kamis (26/3/2020) pukul 15.34 WIB, merilis jumlah ODP menjadi 671 orang atau bertambah 93 orang dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan PDP bertambah 2 orang menjadi 27 orang. Terkonfirmasi positif dan meninggal, satu orang. Terkonfirmasi negatif, tetap 6 orang. (eru)