Masa Kecil Sunaryanta, Cari Kayu Bakar Hingga Membuat Arang

Masa Kecil Sunaryanta, Cari Kayu Bakar Hingga Membuat Arang

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Nasib memang tak ada yang tahu. Ketika kecil hidupnya sengsara, namun akhirnya kini berbalik hidup bahagia. Inilah Sunaryanta yang tinggal beberapa jam lagi akan menjadi bupati yang ke-29 di Kabupaten Gunungkidul.

Sebagaimana layaknya warga desa, anak Karso Wiyono atau sering dipanggil Mbah Giyo, yang tinggal di pelosok pedesaan, tepatnya di Padukuhan Kwarasan Tengah RT 04/RW 01, Kalurahan Kedungkeris, Kapanewon Nglipar ini juga harus bersusah payah membantu orangtua.

Merumput, mencari kayu bakar bahkan membuat arang, dilakukan Sunaryanta ketika sepulang sekolah. Pekerjaan itu sudah menjadi rutinitasnya semasa kecil.

“Jadi, kalau hanya ngarit (merumput, –red.) bagi saya sudah biasa,” katanya saat berbincang dengan koranbernas.id beberapa waktu lalu.

Ia berkisah, kondisi jalan di desanya tidak sebagus sekarang. “Dulu jalan masih sempit dan becek,” tambahnya. Saat ini dirinya selalu menyempatkan olahraga lari, lebih banyak menyusuri jalan-jalan lama ketika dirinya masih kecil.

“Sehingga semua jalan di desa ini saya hafal. Karena sejak dulu saya lalui, ketika akan ke tegalan untuk membantu bertani orangtua,” tuturnya.

Itulah masa lalu Sunaryanta. Dan kini semuanya berubah, tidak lama lagi, Sunaryanta akan menjadi orang pertama di jajaran Pemkab Gunungkdul. Lalu bagaimana untuk persiapan menjelang pelantikan.

"Persiapan khusus tidak ada. Paling hanya itu olahraga siang saja. Untuk persiapan yang lain saya tidak ada," kata Sunaryanta.

Dia mengaku akan mengikuti teknis pelantikan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pensiunan TNI AD ini mengaku setelah dilantik nanti, pada hari pertama akan langsung berkoordinasi dengan beberapa kolega dan instansi terkait untuk mewujudkan visi dan misinya ketika kampanye lalu.

Tiga prioritas

Tiga prioritas utama yang akan dijalankan pertama meliputi memperkuat UMKM, investasi dan pariwisata. Sebab, tiga sektor ini yang dipandang perlu diperkuat agar masyarakat Gunungkidul bisa segera maju dan tidak tertinggal dari daerah lain.

"Saya akan mewujudkan konsep besar, tapi saya tidak akan menyebutkan. Sudah ada konsepnya," ucap Sunaryanta.

Salah satu upaya agar mobilitasnya bisa terakomodir, Sunaryanta juga memilih mobil Maung PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. Mobil semi militer tersebut akan digunakan untuk kendaraan dinas, dan dibiayainya sendiri tanpa menggunakan APBD.

Nantinya kendaraan akan digunakan pertama kali pada Senin (01/03/2021). Meski Pemkab Gunungkidul menyediakan dua kendaraan dinas bupati, yakni jenis sedan Toyota Altis, dan jenis SUV Toyota Fortuner.

Sebenarnya, Sunaryanta sudah sering terlihat menggunakan mobil jenis jip. Seperti saat datang di acara penetapan pemenang Pilkada 2020 oleh KPU Gunungkidul, 22 Januari 2021 lalu. Dia datang menggunakan mobil Land Rover Defender Adventure yang di pasaran harganya mencapai Rp 2 miliar lebih.

Kepala Bagian Pemerintahan Umum, Sekretariat Daerah Gunungkidul, Arif Kuncahyo secara terpisah mengatakan, masa jabatan bupati periode 2016-2021 telah berakhir pada 17 Februari 2021 lalu. Sesuai dengan instruksi Dirjen Otonomi Daerah, untuk mengisi kekosongan jabatan maka ditunjuk Sekda, Drajad Ruswandono sebagai Pelaksana Harian Bupati, hingga adanya pelantikan bupati terpilih. (*)