Dari Anak Petani, Tangsi Militer Hingga Bupati Terpilih Gunungkidul

Dari Anak Petani, Tangsi Militer Hingga Bupati Terpilih Gunungkidul

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Pada hari Jumat (26/02/2021) besok, para calon bupati dan wakil bupati terpilih hasil Pilkada 2020, secara serentak akan dilantik, termasuk di Kabupaten Gunungkidul.

Dipastikan, pasangan Sunaryanta dan Heri Susanto, akan memimpin Gunungkidul untuk masa bakti tahun 2021 – 2024, menggantikan Hj Badingah dan Immawan Wahyudi yang sudah berkuasa selama 10 tahun.

Tapi tak banyak publik yang tahu, duet Sunaryanta – Heri Susanto, rela pensiun dini untuk mendarmabaktikan diri mereka demi kemajuan Gunungkidul.

Menurut Kepala Bagian Pemerintahan Umum, Sekretariat Daerah Gunungkidul, Arif Kuncahyo, Kamis (25/02/2021) siang, pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih akan dilaksanakan Jumat pukul 09:00 WIB secara virtual. “Rencananya prosesi ini dipimpin oleh Gubernur DIY di Bangsal Kepatihan, Pemerintah DIY,” katanya.

Lalu, siapakah sebenarnya sosok Sunaryanta dan Heri Susanto itu? Sunaryanta sejatinya hanyalah seorang anak petani. Ayahnya, Karso Wiyono atau sering dipanggil Mbah Giyo, tinggal di pelosok pedesaan, tepatnya di Padukuhan Kwarasan Tengah RT 04/RW 01 Kalurahan Kedungkeris Kapanewon Nglipar, atau sekitar 10 km arah utara Kota Wonosari.

Sunaryanta kini memilih pensiun dini dari TNI dengan pangkat Mayor, dan meloncat menjadi bupati. Berdasarkan data pada KPU Gunungkidul, Sunaryanta yang merupakan anak pertama dari tiga saudara ini, lahir tanggal 9 November 1970, beristri, Diah Purwanti yang asli Cilacap dan dikaruniai 2 anak, Yudha Dinasti dan Dimas Waskita Kusuma.

“Untuk jenjang pendidikan, sejak SD, SMP hingga SMA semuanya di Nglipar,” kata Sunaryanta ketika berbincang dengan koranbernas.id beberapa waktu lalu.

Aspri Menhan

Pria berpostur tegap itu masuk TNI tahun 1993 menempuh Susba Kostrad pada Pusdik Lab Bandung. Dilanjutkan tahun 1995 menempuh pendidikan D3 pada Institut Teknik TNI AD di Malang. Kemudian Secapa TNI AD dilakukan tahun 2001 di Pusdik Secapa TNI AD Bandung, dan tahun 2002 mengikuti Sussor Cabhub di Pusdik Sub Bandung.

Jenjang karir diawali Sunaryanta sejak tahun 1993 dan ditempatkan di Hub Kostrad dengan jabatan Bahub Kostrad, tahun 2002 menjadi perwira di Kodam III Siliwangi dan menjadi ajudan Panglima Kostrad hanya beberapa bulan, selanjutnya pindah ke Mabes TNI AD menjadi ajudan Kasad hingga tahun 2005.

Sejak tahun 2005 hingga 2013, dirinya menjadi menjadi Pama Denma di Mabesad TNI AD. Baru di medio tahun 2014 hingga 2015, ia dipercaya menjadi ajudan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan tahun 2016 hingga 2019 masih bertugas di Kementerian Pertahanan dengan jabatan Aspri Menhan.

Sebelum mengajukan pensiun dini dengan pangkat Mayor, Sunaryanto masih sempat bertugas di Kementerian Pertahanan dengan jabatan Penyusunan Hubungan antar lembaga non pemerintah Hub Kem Humas Sekretariat Jenderal Kementerian.

Sedang Heri Susanto S.Kom Msi lahir di Ponjong Gunungkidul 23 Mei 1969, dengan istri Marzukoh dan dikaruniai 3 orang anak. Sebelum pensiun dini, bekerja sebagai PNS di Kementerian Pertanian dengan jabatan Kabag Perencanaan dan Pengembangan Pegawai, Biro Organisasi dan Kepegawaian.

Sesuai alamat pada KTP, calon wakil bupati terpilih ini masih tertulis di Jalan Plered Kebon Kopi 1 nomor 17 RT 01/RW 07 Kalurahan Pengasinan Kecamatan Sawangan Depok Jawa Barat. (*)