Jadilah Manusia Tangguh, Pesan Komisioner Bawaslu Jateng Achmad Husein Saat Konsolidasi

Jadilah Manusia Tangguh, Pesan Komisioner Bawaslu Jateng Achmad Husein Saat Konsolidasi
Konsolidasi Pengawas Pemilihan Umum Kota Semarang di Aula Kecamatan Tembalang. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Tengah (Jateng), Achmad Husein, berpesan agar pengawas menjadi manusia tangguh. Artinya, mampu menguasai regulasi demi tegaknya demokrasi mengawal Pemilu Serentak 2024.

Pesan tersebut disampaikan dalam acara Konsolidasi Pengawas Pemilihan Umum Kota Semarang, Sabtu (13/5/2023) petang, di aula Kecamatan Tembalang. Konsolidasi ini diselenggarakan oleh Bawaslu Kota Semarang.

Menurut Achmad, selain peraturan dari jajaran Bawaslu, dalam bentuk Perbawaslu, pengawas juga perlu menguasai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

Koordinator Divisi Pengananan Pelanggaran Bawaslu Jateng itu juga berpesan agar pengawas kompak dan solid sebagai penyelenggara pemilu.

"Memang perlu kerja keras dan sinersigitas bersama. Jujur saya juga berkorban untuk datang dalam acara yang baru pertama kali dilakukan di Jateng ini," tandasnya.

Akhir pekan biasanya Achmad Husein kembali ke Cepu, bahkan sudah berangkat ke stasiun untuk melakukan perjalanan pulang. "Tapi akhirnya saya balik untuk menghadiri acara ini," tambahnya.

Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman, mengaku terharu akhirnya acara konsolidasi tersebut bisa berlangsung.

Tujuan konsolidasi agar pengawas se-Kota Semarang menjalankan pengawasan sesuai dengan tugas kewajiban dan wewenang yang sama saat di lapangan.

"Saat melakukan rapat koordinasi di Komisi A DPRD Kota Semarang tercetus adanya perbedaan pelaksanaan pengawasan. Untuk itu kita melakukan konsolidasi ini untuk menyamakan persepsi," tambahnya.

Pengawas Pemilu yang hadir sebanyak 177 Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan (Panwaskel) dan 48 Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam).

Ketua panitia kegiatan konsolidasi Pengawas Pemilu se-Kota Semarang, Nugroho Harry Pratomo, mengatakan pertemuan antar-pengawas ini tujuannya agar mereka bisa bersinergi satu sama lain.

Konsolidasi ini penting mengingat tingkat kerawanan pemilu di Kota Semarang yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil penyusunan indeks oleh Bawaslu RI pada tahun 2022, Kota Semarang menjadi daerah rawan peringkat satu se-Jawa Tengah dan menempati peringkat 12 se-Indonesia.

"Kerawanan yang terjadi di masing-masing wilayah kelurahan maupun kecamatan dapat menjadi efek domino bagi wilayah di sekitarnya," kata Harry Pratomo. (*)