Mahasiswa KKN UMBY Sosialisasi Mitigasi Bencana

Kuwon Tengah saat gempa bumi magnitudo 6,4 pada 30 Juni 2023 mengalami kerusakan cukup parah.

Mahasiswa KKN UMBY Sosialisasi Mitigasi Bencana
KKN PPM UMBY melakukan sosialisasi mitigasi bencana. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Kelompok 59 Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (KKN PPM UMBY) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY  menggelar sosialisasi mitigasi bencana alam. Kegiatan yang diikuti 27 peserta itu dilaksanakan di  RT 01 Kuwon Tengah Pacarejo Semanu Gunungkidul.

Kepala Humas UMBY, Widarta MM, melalui rilis yang dikirim ke redaksi koranbernas.id, Sabtu (12/8/2023),  mengatakan sosialisasi digelar dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat terhadap ancaman bencana alam.

"Diharapkan kesadaran dan kesiapan ini akan menghindarkan masyarakat dari dampak bencana. Sosialisasi kita laksanakan pada Sabtu (5/8/2023) pekan lalu," kata Widarta.

Kuwon Tengah saat gempa bumi magnitudo 6,4 pada 30 Juni 2023 mengalami kerusakan cukup parah.

ARTIKEL LAINNYA: Kota Wates Dipilih untuk Lokasi Pertama Stasiun Pengisian Listrik Mobil

Gempa tersebut menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengetahuan dan pemahaman mengenai mitigasi bencana alam.

Mitigasi bencana merupakan suatu upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman.

"Belajar dari kejadian gempa bumi yang terjadi di Indonesia, maka masyarakat dapat mengidentifikasi potensi bahaya dan membuat perencanaan berstandar aman yang mampu menyelamatkan jiwa dan mengurangi risiko korban luka maupun kerusakan infrastruktur. Mitigasi bencana gempa bumi terbagi menjadi tiga, yaitu sebelum bencana terjadi, saat bencana terjadi, dan sesudah bencana terjadi," tambah Widarta.

Ketua KKN 59, Arief Prasetyo, mengungkapkan sosialisasi ini merupakan upaya untuk memberikan edukasi pada masyarakat agar siap apabila terjadi bencana sewaktu-waktu dengan harapan dapat meminimalkan risiko yang timbul.

ARTIKEL LAINNYA: Dunia Seni Jogja Berduka, Maestro Lukis Djoko Pekik Wafat

“Harapannya apabila terjadi bencana gempa bumi, masyarakat tidak langsung panik tetapi dapat bertindak dengan cepat dan tepat serta meminimalkan segala risiko yang bisa saja timbul,” ungkap Arief.

Perwakilan BPBD DIY, Nugroho, mengatakan  pentingnya masyarakat  membekali diri dengan  pengetahuan yang tepat mengenai mitigasi bencana alam.

Nugroho menjelaskan langkah strategis yang dapat diambil oleh masyarakat untuk mengurangi risiko bencana alam secara siaga. Yaitu, tetap tenang dan memahami jalur evakuasi.

"Selain itu diperlukan pula simulasi mandiri dalam menghadapi reruntuhan gempa bumi seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala maupun bersembunyi di bawah meja," katanya.

ARTIKEL LAINNYA: Mengutip Kiai Dahlan, Menko PMK Menekankan Pentingnya Inklusivitas dalam Membantu Sesama

Sosialisasi mitigasi bencana alam ini tidak hanya sekadar acara, melainkan investasi masa depan. Masyarakat yang teredukasi akan mitigasi bencana alam memiliki peluang lebih besar untuk bertindak dengan cepat dan tepat saat bencana datang.

Dengan pengetahuan yang benar, diharapkan warga Kuwon Tengah dapat meminimalisir dampak negatif bencana dan memastikan keselamatan jiwa dan harta benda mereka.

Sugiman selaku Ketua RT 01 mengapresiasi inisiatif tim KKN 59 yang telah menggelar sosialisasi mitigasi di wilayah ini yang diketahui sebagai wilayah rawan gempa.

“Sosialisasi ini memberikan harapan baru bagi kami untuk lebih siap dan tanggap menghadapi bencana. Kami juga berterima kasih atas perhatian dan usaha yang diberikan oleh tim KKN UMBY dan BPBD dalam membantu dan melindungi warga kami,” ujar Sugiman.

ARTIKEL LAINNYA: Gamelan Melampaui Dengung Menjadi Tema Yogyakarta Gamelan Festival 2023

Nanda Yunika Wulandari M Psi Psikolog selaku dosen pembimbing lapangan mengatakan Tim KKN UMBY hadir di masyarakat  Kuwon Tengah untuk membantu mengurai permasalahan yang sedang dihadapi.

‘Melalui sosialisasi mitigasi ini semoga masyarakat lebih siap dan kemungkinan risiko yang timbul dapat diminimalisasi,” kata dia. (*)