Inovasi Mahasiswa UM Purworejo Lolos Pendanaan PKM 2021

Inovasi Mahasiswa UM Purworejo Lolos Pendanaan PKM 2021

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Tiga tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Purworejo, berhasil meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2021. Tiga tim itu, satu tim bidang pengabdian masyarakat, sedang dua tim lainnya mendapat pendanaan untuk bidang kewirausahaan. Salah satu judul proposal tim Bidang Kewirausahaan adalah Biokonversi Maggot BIOMA Pelet Herbal Sebagai Alternatif Pakan dan Pencegahan Stunting Pada Broiler.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo, Anisah Rahmawati kepada koranbernas.id Rabu (7/7/2021) menjelaskan, tim tersebut yaitu Zaenul Abidin dan Eka Oktavia Rahmawati dengan dosen pendamping Ir.H. Didik Widiyantono, M.Agr. Sedangkan ia bersama Yunita Puji Lestari direkrut untuk menjalankan kewirausahaan Bioma Pelet Herbal.

Menurut Anisah, pada tahun 2021 ada 54.746 proposal PKM diajukan oleh berbagai pendidikan tinggi seperti  universitas, sekolah tinggi, dan institut se Indonesia. Ada dua tahapan seleksi. Pada tahap 1 sebanyak 69,2% dinyatakan tidak lolos sedangkan 30,8% masuk dalam seleksi tahap 2.

Penilaian proposal PKM dilakukan secara daring dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap pertama evaluasi dengan menitikberatkan pada beberapa aspek di antaranya kesesuaian persyaratan administrasi, kesesuaian format proposal dan penulisan dengan Pedoman PKM yang berlaku, dan kesesuaian program yang diajukan dengan bidang PKM yang dipilih.

Penilaian proposal tahap ke 2 menitikberatkan pada aspek kesesuaian persyaratan administrasi, kesesuaian format proposal dan penulisan dengan Pedoman PKM yang berlaku, kesesuaian program yang diajukan dengan bidang PKM yang dipilih, dan tingkat kreativitas program yang diusulkan.

Terdapat beberapa bidang dalam Program Kreativitas Mahasiswa di antaranya Bidang Kewirausahaan dengan jumlah proposal lolos tahap 2 sebanyak 21,5%. Kemudian Bidang Karsa Cipta sejumlah 35,4%, Bidang Penerapan IPTEK sebanyak 35,4% Bidang Pengabdian Masyarakat sebesar 28,8%, Bidang Riset sebanyak 41%, Bidang Gagasan Futuristik Konstruktif sejumlah 37% dan Bidang Artikel Ilmiah sejumlah 37,5%.

Tim yang melibatkan Anisah Rahmawati berinovasi menciptakan produk ramah lingkungan, alami dan memiliki manfaat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler. Produk yang dikembangkan memanfaatkan maggot yang merupakan pengurai sampah organik dengan kandungan protein tinggi. Sebagai pengurai sampah organik, maggot dapat mengatasi permasalahan sampah yang seringkali menimbulkan bau dan menjadi sumber penyakit. Selain itu, penambahan herbal berupa temulawak dan bawang putih dapat membantu menurunkan angka stunting yang sering dialami ayam broiler. Produk Bioma Pelet Herbal menggunakan bahan yang mudah didapat dari alam sehingga dapat menekan biaya produksi dan harga jual yang lebih rendah dan diharapkan mampu mengatasi tingginya harga pakan yang sering dialami oleh peternak broiler. Kreativitas dan inovasi berkelanjutan terus dikembangkan baik untuk memberdayakan masyarakat maupun berwirausaha.

Beberapa personil tim Bioma Pelet Herbal mendapatkan pendanaan PKM pada tahun 2020 melalui Bidang Pengabdian Masyarakat dan pada tahun 2021 berinovasi mengembangkan produk melalui Bidang Kewirausahaan. *