Libur Lebaran, Pengelola Pariwisata Sleman Diminta Konsisten dan Ketat

Libur Lebaran, Pengelola Pariwisata Sleman Diminta Konsisten dan Ketat

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Libur panjang dan cuti bersama perayaan Idul Fitri 1422 H yang dimulai pada 12 Mei 2021 sampai 16 Mei 2021 mendatang mendapat perhatian penting dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.

Terkait dengan libur panjang tersebut, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani Sinuraya, mengimbau pengelola destinasi dan desa wisata serta usaha jasa pariwisata yang ada di Kabupaten Sleman untuk memastikan bahwa operasional, baik dari sisi manajemen maupun dalam memberikan layanan bagi tamu, dapat secara konsisten dan lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Sebelum, saat, dan sesudah Hari Raya kami terus melakukan monitoring terkait pelaksanaan SOP protokol kesehatan, baik ke destinasi maupun usaha jasa pariwisata," kata Suci, Selasa (11/5/2021).

Suci juga mengingatkan pada seluruh pengelola destinasi dan juga Desa Wisata maupun pengelola usaha jasa pariwisata untuk memperhatikan dan melaksanakan SE Bupati Sleman No. 556/341 tentang Pendisiplinan Penerapan Protokol Kesehatan pada Masa Libur Lebaran 1422 H.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu pembatasan jam operasional maksimal sampai pukul 21.00 WIB dengan penerapan prokes yang ketat, pembatasan pengunjung maksimal 50%, kegiatan sosial budaya berpotensi menimbulkan kerumunan dibatasi maksimal 25% dari daya tampung, fasilitas umum/tempat wisata yang berada di daerah dengan zona oranye atau merah berbasis data tingkat padukuhan, tidak diperbolehkan beroperasional. Data tersebut dapat diakses melalui media sosial IG kabarsleman.

Selanjutnya, destinasi pariwisata yang dikelola Dinas Pariwisata Sleman (Tlogoputri, Gardu Pandang, dan destinasi candi yaitu Candi Ijo, Candi Sambisari, dan Candi Banyunibo) akan tutup pada hari pertama lebaran, Kamis (13/5/2021) dan dibuka kembali pada Jumat (14/5/2021).

Selain itu, mengacu kebijakan pimpinan dengan memperhatikan angka sebaran Covid-19 di DIY yang relatif masih tinggi dan dinamika arus mudik, serta untuk mencegah peningkatan kasus di Kabupaten Sleman, disampaikan bahwa Festival Lampion di Gardu Pandang ditangguhkan pelaksanaannya sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian, dengan evaluasi lebih lanjut yang akan dilaksanakan setelah libur panjang Idul Fitri.

"Bagi warga Sleman yang berada di luar kota dan tidak mudik pada tahun ini, disampaikan bahwa tanpa mudik pun jalinan silaturahmi dapat tetap terjalin. Manfaatkan kemajuan teknologi yang ada dengan bijaksana," tutur Suci.

Alternatif lain silaturahmi dengan keluarga yang bisa dipilih adalah dengan membeli produk lokal Sleman dan mengirimkannya dalam bentuk bingkisan Lebaran untuk keluarga atau relasi di Sleman, sebagai pengganti kehadiran anda di tahun ini. (*)