Jelajah Budaya di Kampung Keposan Kebumen, Wisatawan Dilatih Gerakan Dasar Tai Chi

Jelajah Budaya di Kampung Keposan Kebumen, Wisatawan Dilatih Gerakan Dasar Tai Chi
Kegiatan wisata jelajah budaya di sudut Kota Kebumen. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Keposan merupakan salah satu kampung di pusat keramaian Kota Kebumen. Kawasan ini menjadi destinasi wisata budaya bagi 20 wisatawan dari Jakarta, Yogyakarta dan Kebumen, Minggu (28/5/2023).

Dipandu oleh biro wisata Milangkori, mereka menyusuri gang kampung, mengunjungi berbagai tempat menarik serta mendengarkan kisah dari warga setempat.

Rute wisata diawali dari seputaran Tugu Walet. Di situ, pemandu wisata memberikan narasi pembuka sekaligus mengupas sejarah tugu tersebut, tradisi unduh walet dan kaitannya dengan bentang kota Kebumen.

Peserta kemudian diajak mengunjungi gedung pegadaian, kemudian berbincang dengan seorang pemilik toko lawas yang kebetulan cucu dari lurah (wijkmeester) Pecinan era Kolonial.

Rute selanjutnya mengunjungi kereta jenazah yang sudah berusia ratusan tahun sambil mendengarkan paparan mengenai ritual pemakaman Tionghoa.

Salah satu atraksi menarik adalah ketika wisatawan dilatih beberapa gerakan dasar Tai Chi oleh Lin Tjen Lay, salah seorang pengurus Klenteng Kong Hwe Kiong.

Pemandu sengaja membawa peserta melewati kawasan Pasar Rabuk untuk mengetahui lokasi pasar Kebumen sebelum pindah ke lokasi Pasar Tumenggungan sekarang.

Selanjutnya peserta diajak masuk kampung Keposan sambil mendengarkan berbagai kisah kampung itu sejak era Kolonial sampai sekarang.

Peserta dijamu di kediaman Herman yang konon menjadi tempat istirahat Bung Karno dan Inggit Garnasih saat berkunjung ke Kebumen tahun 1933.

Salah seorang wisatawan, Yustina Widayanti mengungkapkan wisata budaya ini memberi sensasi wisata yang berbeda.

“Saya sudah beberapa kali mengikuti jelajah budaya yang diadakan oleh Milangkori. Wilayah yang semula dianggap biasa-biasa saja ternyata menyimpan hal-hal yang mengejutkan. Wisata semacam ini selain menarik bagi wisatawan di luar Kebumen juga akan menambah kebanggaan orang Kebumen atas wilayahnya,” kata Yustina.

Wisatawan menyusuri perkampungan Pecinan di Kebumen. (istimewa)

Sigit Tri Prabowo selaku founder Milangkori Tour mengungkapkan jelajah wisata sejarah kali ini mengambil tema Dewi Samudera di Tepi Benua.

“Dewi Samudera adalah dewi tuan rumah Klenteng Kebumen, sementara frasa tepi benua menunjukkan daratan Kebumen yang merupakan hasil subduksi (tumbukan) dua lempeng benua. Dengan demikian harapannya publik akan semakin mengenal budaya kota Kebumen sebagai bagian dari kekayaan Geopark Kebumen,” jelas Sigit.

Jelajah budaya merupakan salah satu seri wisata yang sudah diselenggarakan di beberapa wilayah di Kebumen.

Menurut Sigit, saat ini tersedia paket jelajah budaya di Kebumen, Gombong dan Prembun. “Untuk luar kota terbuka paket ke Kota Lama Banyumas, Purworejo dan Cilacap,” tambahnya.

Sigit berharap potensi-potensi budaya yang digali dan digelar sebagai atraksi wisata dapat memperkaya pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kebumen.

Sebagai kawasan geopark nasional, sudah selayaknya Kebumen mampu menyuguhkan wisata yang utuh baik dari aspek alam, budaya serta berbagai fasilitas pendukungnya. (*)