Kundha Kabudayan DIY Ingin Melahirkan Sastrawan Muda

<i>Kundha Kabudayan</i> DIY Ingin Melahirkan Sastrawan Muda

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Komunitas pegiat sastra Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menggelar workshop sastra bagi remaja. Acara yang dilaksanakan pada tahun kedua ini mengangkat tema Daulat Sastra Jogja, dilaksanakan di Sanggar Anak Alam, Nitiprayan, Bantul, Yogyakarta dari 14-30 Juni 2022.

Kegiatan ini diikuti 70 remaja setingkat SMA dan mahasiswa hingga semester IV yang terbagi menjadi 30 menulis cerpen, 30 peserta workshop puisi dan 20 penulisan naskah lakon.

"Kali ini kami menggunakan konsep temu karya sastra, yang nanti hasil terpilih akan dibuatkan antologi. Nah antologi tersebut akan diluncurkan setelah workshop ini usai," papar Yohanes Adhie Satiyoko selaku pengarah kegiatan Daulat Sastra Jogja, saat ditemui koranbernas.id di sela-sela workshop, Selasa (13/6/2022) siang.

"Mereka membuat dua karya, satu karya untuk diantologikan yang satunya nanti dilombakan. Kemudian setelah itu pementasan karya-karya mereka, Nanti ada naskah lakon mungkin dua karya pilihan untuk dipentaskan," lanjutnya.

Adhie melanjutkan, tema pada Temu Karya Sastra tahun kedua ini adalah Daulat Sastra Jogja. Jadi tim akan mengonsep kegiatan ini lebih tematik daripada yang pertama. Tematik tersebut bisa diawali dari pemilihan tempat di Sanggar Anak Alam.

"Sanggar Anak Alam yang memiliki konsep manusia dan bumi itu menyatu, sehingga kehidupan itu harus saling bersinergi. Bagaimana manusia itu harus merawat alam dan juga nanti timbal balik alam akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia," paparnya.

Sementara Sri Wahyaningsih, Pengelola Sanggar Anak Alam mengharapkan, agar para peserta workshop dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

"Kita menyadari bahwa sebetulnya sastra atau bahasa itu mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa. Bahasa itu adalah alat untuk berfikir dan alat untuk berjuang. Oleh karena itu kita harus benar-benar mempelajari dan mengembangkan dengan baik, supaya kita punya bekal yang luar biasa," lanjutnya.

Bahasa, lanjut Wahya, juga punya peranan sangat penting dalam kemerdekaan. Tentu saja kemerdekaan kita Indonesia bukan diraih hanya dengan mengangkat senjata, tetapi juga karena kekuatan diplomasi yang mempunyai kekuatan sangat luar biasa.

"Termasuk juga kekuatan para pujangga," tandasnya.

Sementara Zita, perwakilan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menambahkan, pihaknya berharap dengan workshop yang diselenggarakan ini, akan tercipta para sastrawan-sastrawan muda di Yogyakarta.

"Kami juga berharap bahwa karya dari teman-teman nanti bisa menjadi sebuah karya yang maksimal dan bisa menjadi acuan di daerah Yogyakarta," kata dia.

"Teman-teman bisa nanti menularkan pada teman-teman yang lain, kepada lingkungan di sekitarnya. Kita akan buat Jogja ini kaya dengan karya sastra," tutupnya. (*)