Kumpulkan UMKM, Kredit Pintar Bagikan Ilmu Membuat Business Plan dengan Modal Minimal

Kumpulkan UMKM, Kredit Pintar Bagikan Ilmu Membuat Business Plan dengan Modal Minimal
Kredit Pintar memberikan ilmu untuk para pelaku UMKM di Jogja. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Telah menjadi komitmen Kredit Pintar, sebagai platform pinjaman digital yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk terus konsisten melakukan kegiatan edukasi dan literasi keuangan, utamanya bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Terlebih bertepatan pula dengan agenda tahunan OJK yaitu Bulan Inklusi Keuangan yang berlangsung selama Oktober setiap tahunnya.

Program edukasi dan literasi keuangan persembahan Kredit Pintar terlaksana dalam konsep forum diskusi dengan nama Kelas Pintar Bersama. Para peserta dapat mengikutinya secara cuma-cuma alias gratis. Dalam kelas ini, Kredit Pintar mengundang para narasumber kompeten untuk berpartisipasi, berbagi kiat serta menumbuhkan semangat berwirausaha. 

Diungkapkan oleh Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar, Kelas Pintar Bersama adalah kegiatan edukasi untuk komunitas UMKM. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan wirausaha.

“Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kami untuk mendorong peningkatan kapasitas UMKM sekaligus meningkatkan skala usaha,” kata Puji, di Kolektif Collaboration Space, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (7/10/2023) lalu.

Dalam kelas yang sangat inspiratif dan penuh manfaat ini, Kredit Pintar berkolaborasi dengan Bayu Bharotodiasto, seorang Pendamping UMKM, Fasilitator dan Trainer yang sekaligus juga pemilik usaha  Jazz Merchandise Store dan produk kuliner Pempek Buatan Ibu. Bayu membagi ilmunya terkait dengan bagaimana membuat business plan meskipun modal yang dimiliki masih tergolong minim.

“Saya menggunakan BMC (Business Model Canvas) yang pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder. BMC termasuk business plan yang sederhana, dapat digunakan untuk menentukan tujuan bisnis dan strategi bisnis,” jelas Bayu.

Bayu memaparkan, bahwa dalam BMC, faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk kemudian dirancang strateginya adalah; mulai dari menentukan segmen pembeli/konsumen, nilai tambah, channel komunikasi, distribusi dan pengiriman, hubungan dengan konsumen (loyal, pembelian berulang, kepercayaan), pendapatan/pemasukan, modal, aktivitas bisnis, kolaborasi/kerja sama, hingga perhitungan biaya pengeluaran.

Kredit Pintar hingga saat ini telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 38 triliun. Sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan. Total peminjam Kredit Pintar sejak berdiri tahun 2017 telah berjumlah lebih dari 14 juta nasabah.

Puji Sukaryadi kembali menambahkan, Kredit Pintar hadir tak hanya untuk membantu memberikan akses keuangan inklusif melalui peran teknologi, namun juga keuangan inklusif yang bertanggung jawab.

Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan ketika ingin mengajukan pinjaman di pinjaman online adalah mengecek legalitas perusahaan, mengetahui bunga dan denda pinjaman, mengecek review platform tersebut di Google Play ataupun di App Store, atau di mesin pencari Google.

“Cek juga website resmi perusahaan, penting juga untuk diingat agar meminjam sesuai kebutuhan dan melunasi cicilan tepat waktu,” lanjutnya.

Puji juga mengingatkan para pengguna, untuk memperhatikan beberapa hal sebelum pengajuan pinjaman. Di antaranya mengambil limit sesuai dengan kebutuhan, menggunakan pinjaman untuk kebutuhan penting atau mendesak, bukan untuk foya-foya.

Bahkan alangkah baiknya jika digunakan untuk kebutuhan produktif seperti modal membuka usaha laundry, mengembangkan bisnis kuliner, dan lain-lain. Di Kredit Pintar sendiri, terdapat sekitar separuh dari total jumlah nasabah yang pinjamannya dipakai untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan. Lalu terakhir yang juga sangat penting untuk menjadi perhatian yaitu disiplin membayar tepat waktu. (*)