KPK Fokus Tiga Area Penting untuk Mencegah Korupsi

KPK Fokus Tiga Area Penting untuk Mencegah Korupsi

KORANBERNAS.ID, JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Komjen Drs Firli Bahuri MSi menyatakan lembaga yang dipimpinnya saat ini mengedepankan pendekatan pendidikan masyarakat sebagai satu di antara tiga strategi pemberantasan korupsi di negeri ini.

“Pendekatan ini dipandang penting dalam upaya mewujudkan tujuan negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Pendidikan Anti Korupsi (PAK),” ungkapnya saat memaparkan materi pada webinar yang diselenggarakan Ikatan Alumni (IKA) Jurusan Bimbingan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Kegiatan yang berlangsung virtual melalui aplikasi Zoom dan Youtube Sabtu (16/1/2021) itu mengusung tema Peran Guru BK dalam Pendidikan Anti Korupsi. Firli menegaskan pendekatan pendidikan masyarakat itu menyasar tiga area atau klaster. “Setidaknya di dalam pendidikan masyarakat ada tiga area yang kami sasar,” kata dia.

Pertama, jejaring pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hinga perguruan tinggi. “Pada hari ini salah satu kegiatan kami, pemberantasan korupsi melalui pendidikan masyarakat. Kami catat setidaknya 1.952 peserta menghadiri webinar hari ini dan ini merupakan agen penyuluhan antikorupsi dan agen pembangun integritas,” kata Firli.

Kedua, Firli menyebut klaster penyelenggara negara, calon penyelenggara negara, para politisi dan partai politik (parpol). “Kami masuk lini politik, parpol kami ajak berbicara bagaimana kita bisa membangun politik berintegritas. Terdekat, dalam rangka Pilkada di 270 daerah kemarin, kami mengetengahkan program mewujudkan pilkada berintegritas,” ucapnya.

Ketiga, yakni klaster badan usaha yang meliputi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maupun badan usaha swasta. Firli memandang dari sana salah satu penyebab terjadinya korupsi.

“'Kami membangun good corporate governance. Kami juga membangun unit pengendalian gratifikasi dan kami bangun ISO 37001 yaitu  sistem manajemen anti penyuapan. Kami lakukan semua ini sebagai upaya KPK untuk pemberantasan korupsi. Bukan hanya OTT (Operasi Tangkap Tangan), kami juga masuk dalam pendidikan,” papar Firli.

KPK melakukan ini karena memandang melalui pendidikan diharapkan ada pemahaman bahaya korupsi. Dengan begitu, orang tidak ingin melakukan korupsi alias ada kesadaran mencintai negeri.

Dengan begitu, orang tidak melibatkan diri pada korupsi. “Paling penting seperti kata Nelson Mandela, pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa Anda gunakan untuk mengubah dunia. Seperti diketahui pendidikan adalah salah satu pilar terpenting dalam pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia),” tandasnya.

Selain mantan Wakapolda Jateng itu, hadir sebagai narasumber Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman. Dalam kegiatan yang dibuka Ketua Umum DPP IKA Unnes Dr Drs Budiyanto SH MHum ini, Prof Fathur menyampaikan materi bertema 'Nilai dan Karakter Konservasi dalam PAK.

Menurut dia, Pendidikan Anti korupsi satu kesatuan dengan pendidikan karakter yang meliputi akhlak budi pekreti bagi generasi muda.

Hadri pula dalam kesempatan itu Widyaiswara Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Penjas dan BK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Arif Taufiq Dani Abdillah SPd MPd.

Dipandu moderator Dr Dini Rakhmawati MPd dan dihadiri guru besar serta jajaran Dekanat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unnes, Arif memaparkan materinya bertema Generasi Milenial Bermental Antikorupsi: Sebuah Investasi Besar dari Guru BK.

“Apa yang terjadi pada Indonesia di 2045 merupakan investasi BK Lovers Tahun ini. Berikan infus sebanyak dan sekuat mungkin, hingga membentuk pemaknaan, mindset dan perspektif antikorupsi,” paparnya.

pada akhir webinar dilakukan reorganisasi IKA BK Unnes untuk kepengurusan 2021-2025. Dra Ardina Safitri Firli yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua IKA BK Unnes masa bakti 2017-2020 terpilih setelah mengungguli empat kandidat lainnya. Pemilihan Ketua IKA BK Unnes yang baru melalui mekanisme voting. (*)