Kini Saatnya Waspada Leptospirosis

Kini Saatnya Waspada Leptospirosis

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Datangnya musim penghujan yang menimbulkan banyak genangan air menjadi salah satu sarana penyebaran leptospirosis. Penyakit leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri tersebut.

Di antaranya hewan pembawa bakteri tersebut adalah anjing, hewan pengerat seperti tikus dan kelompok hewan ternak seperti sapi ataupun babi. Bakteri tersebut dapat bertahan hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja MKS MKes mengatakan, banyaknya genangan air bisa menjadi perantara bakteri tersebut menempel ke manusia. Contohnya ada tikus terkena bakteri tersebut kencing di air, kemudian ada orang yang berada di dalam air dengan kondisi badan ada yang luka seperti kaki. Di sanalah bakteri akan masuk melalui luka tersebut.

"Maka yang rentan terhadap serangan ini adalah petani, pemancing, pemotong tebu, penggembala dan pekerjaan lain yang banyak berinteraksi dengan air, tanah dan tempat yang kotor," kata Budi.

Maka yang bisa dilakukan agar terhindar dari leptospirosis, bagi yang sedang menderita luka jangan bekerja terlebih dulu dan menunggu hingga sembuh terlebih dahulu. Disarankan selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan serta menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Kita juga harus terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya leptospirosis dan bagaimana cara mencegahnya," tuturnya.

Selain itu, dirinya menyarankan saat bekerja agar selalu menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) seperti sepatu boot dan juga kaos tangan, terutama saat bekerja di tempat yang banyak genangan air dan kotor.

Penyakit leptospirosis inj bisa menimbulkan kematian sehingga harus diwaspadai. Seperti tahun 2019,dari 67 kasus leptospirosis ada 1 yang meninggal dunia di wilayah Pandak.

Sementara itu Kepala Puskesmas Bambanglipuro, dr T Glory menyebutkan, saat ini untuk mendeteksi leptospirosis, sebanyak 27 Puskesmas se-Bantul sudah dilengkapi alat cek yang dinamakan leptostek.

"Maka jika ada gejala terkena leptospirosis segera datang ke puskesmas atau sarana medis lain agar segera ditangani dan bisa disembuhkan, karena jika terlambat bisa fatal, mengingat bakteri ini yang diserang adalah fungsi ginjal,” tandasnya.

Gejala leptospirosis yang umum terjadi seperti kondisi seseorang yang mengalami demam panas hingga 38 derajat celcius, mata kuning, mengalami mual dan muntah serta nyeri di area betis. (ros)