Sungai di Jogja Penuh Sampah, Walikota Harus Tanggung Jawab

Sungai di Jogja Penuh Sampah, Walikota Harus Tanggung Jawab

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Sejumlah sungai di Kota Yogyakarta saat ini dalam kondisi penuh sampah. Bahkan salah satu sungai yaitu Kali Buntung di wilayah Kecamatan Jetis memprihatinkan.

Sampah terlihat menumpuk di sekitar jembatan saat Komisi A DPRD DIY beserta jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY maupun camat serta lurah setempat meninjau lokasi itu, Senin (6/1/2019).

"Walikota harus turun tangan dan bertanggung jawab terhadap keadaan sungai di wilayahnya apalagi saat ini sedang rawan bencana banjir dan longsor,” ungkap Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY saat memimpin anggotanya melakukan peninjauan.

Seperti diketahui, salah satu pemicu longsor di kawasan itu, beberapa hari lalu, karena faktor timbunan sampah di sungai sehingga tanggul jebol dan mengancam rumah-rumah warga di sekitarnya.

Didampingi Camat Jetis Sumargandi dan Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Hari Wahyudi, Eko merasa prihatin atas banyaknya sampah yang menumpuk  di sungai tersebut.

“Kali Buntung yang penuh dengan sampah dan  talud sepanjang kali yang sudah rusak perlu segera dicarikan solusinya,” ungkapnya.

Kali Buntung memang perlu penanganan serius. “Kita lihat tadi talud sudah rusak dan hal ini dapat mengancam keselamatan warga. Demikian juga sampah, perlu pengelolaan yang lebih serius dari Pemda," kata dia.

DPRD DIY berharap ada perhatian serius dari Walikota Yogyakarta terkait masalah sungai dan sampah ini. Perlu segera diambil tindakan apalagi Yogyakarta menyandang predikat Kota Budaya. Konsekuensinya sangat berat.

"Tidak hanya pada pembangunan fisik saja tetapi juga citra kota yang harus dipertahankan sehingga kesan sungai yang penuh sampah dan rawan bencana banjir ini akan mencoreng citra Jogja sebagai Kota Budaya.  Pak Walikota harus bekerja keras karena sampah mengganggu aliran alir dan mengganggu kesehatan," tegas Eko.

Wakil Ketua Komisi A Suwardi juga menekankan pentingnya koordinasi antarsektor. "Peralatan komunikasi antar petugas juga harus diaktifkan, misalnya alat CCTV yang terpasang di pinggir sungai sehingga dapat terpantau jika ada yang membuang sampah di kali, serta alat komunikasi lainnya," kata dia.

Camat Jetis Sumargandi menjelaskan Kecamatan Jetis dilalui tiga sungai yakni Sungai Code, Sungai Winongo dan Kali Buntung sehingga memang rawan bencana banjir dan tanah longsor di sepanjang sungai.

Dia berharap dukungan Pemda DIY dalam misi penanggulangan bencana khususnya bagi warga di sekitar sungai.

Menerima aspirasi dari warga, DPRD DIY merekomendasikan segera dilakukan pembersihan sampah di sungai.

Selain itu, Pemda juga perlu melakukan kajian teknis melibatkan pakar, praktisi dan tokoh masyarakat setempat agar talud beserta sarana prasarana dapat dibangun.

“Kita dari Komisi A 100 persen memberikan dukungan penganggaran untuk mendukung Pemda DIY membantu Pemkot memperbaiki sarana dan prasarana guna mendukung terwujudkan sungai yang asri, bersih dan aman bagi warga. Semua pihak juga harus punya komitmen kuat mendukung program penanggulangan bencana ini," tandas Eko Suwanto.(yve)