Ketua KSPSI Berang, Hanya di Negara Biadab Kerja Outsourcing Harus Bayar Dulu

Ketua KSPSI Berang, Hanya di Negara Biadab Kerja Outsourcing Harus Bayar Dulu

KORANBERNAS.ID, JAKARTA—Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Moh. Jumhur Hidayat, tak kuasa menahan marah. Saat berbicara mengenai peluang kerja saat ini, Jumhur menyebut Indonesia sudah menjadi negara yang super biadab, lantaran membiarkan orang masuk perusahaan alih daya (outsourcing) tapi mereka diharuskan membayar Rp 3 hingga Rp 6 juta rupiah.

Masa kerja di outsourcing harus bayar dulu. Mereka diharuskan membayar 3 hingga 6 juta. Ini benar hanya ada di negara-negara super biadab, kata Jumhur Hidayat dalam kapasitasnya sebagai Co Captain Timnas AMIN saat memberikan arahan pada Ikrar Rakyat Untuk Perubahan Dan Konsolidasi Memenangkan AMIN di Kabupaten Klaten Bersama Timnas AMIN, di Klaten, Jateng, Rabu (24/1/2024) sore.

Selain Jumhur Hidayat acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh buruh Sunarti (SBSI 92), Djoko Heriyono (SPN), Rudi HB Dhamam (GSBI), Daeng Wahidin (PPMI), dan rif Minardi (KSPSI).

Jumhur mengaku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, jika bonus demografi benar-benar terjadi pada 2030-2040. Karena sekarang saja, orang harus membayar Rp 6 juta untuk kerja di outsourcing 3 bulan - 6 bulan dengan gaji Rp 2 juta.

Ia menuding, ini semua terjadi setelah diberlakukannya UU Omnibus Law yang membuat perusahaan outsourcing merasa sah-sah saja melakukan tindakan yang menurutnya super biadab itu.

Bayangkan mau masuk bayar 3-6 juta rupiah. Kerja sistem kontrak dengan gaji 2 juta rupiah. Masuk bulan ke-3 kontrak tidak diperpanjang. Apa tidak super biadab,” ujar Jumhur.

Untuk itu, dalam acara yang dihadiri oleh ratusan pendukung pasangan Calon Presiden Anies Baswedan dan Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar (AMIN) itu, Jumhur mengajak masyarakat yang kesal dan marah dengan rezim saat ini, untuk melampiaskan dendam atas kesombongan rezim saat ini pada Pilpres 14 Februari nanti. Yakni dengan meninggalkan rezim saat ini dan yang mengaku akan menjadi penerusnya.

Pilih AMIN yang jelas-jelas akan melakukan perubahan, tegas Jumhur.

Ia mengingatkan, pendukung AMIN harus kerja keras untuk melakukan perubahan.

Jangan lupa berdoa, karena dengan kerja keras dan doa insya Allah Tuhan mengabulkan keinginan kita,” pungkas Jumhur Hidayat. (*)