Ketua DPD Askonas Minta Proyek Tol Jogja-YIA dan Jogja-Bawen Tidak Meninggalkan Masalah

Perlu mekanisme kerja sama yang fair dan adil bagi pengusaha-pengusaha lokal.

Ketua DPD Askonas Minta Proyek Tol Jogja-YIA dan Jogja-Bawen Tidak Meninggalkan Masalah
Penggal proyek jalan tol Jogja-YIA di wilayah Tirtoadi Sleman. (warjono/koranbernas/.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Ketua DPD Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) DIY Muhammad Luthfi Setiabudi ST MT meminta, proyek pembangunan jalan tol Jogja-YIA dan Jogja-Bawen tidak meninggalkan persoalan bagi masyarakat. Dia berharap proyek ini memberi ruang bagi kontraktor lokal untuk ikut berperan.

Harapan ini disampaikan mengingat proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja yang lebih awal dimulai masih menyisakan berbagai persoalan. Utamanya menyangkut pembebasan lahan dan pembayaran ganti rugi untuk masyarakat.

“Kami tidak ingin hal ini terulang di proyek pembangunan jalan tol Jogja-YIA dan Jogja-Bawen. Pembangunan musti bisa memberikan dampak positif bukan sebaliknya,” kata Lutfi, Sabtu (26/8/2023).

Muhammad Lutfi mengatakan, pembangunan jalan tol ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian di daerah. Tidak terkecuali bagi pengusaha-pengusaha lokal di DIY. Sebab, pascapandemi, tidak sedikit pengusaha skala kecil yang tidak mampu bertahan.

ARTIKEL LAINNYA: Penuh Gelak Tawa, Anggota DPR RI Sukamto Undang 52 Janda Saat Sosialisasi Obat dan Makanan

Dengan berjalannya proyek ini harapannya bisa menjadi dukungan bagi pengusaha lokal untuk bangkit kembali dari keterpurukan. Yakni, melalui keterlibatan pengusaha-pengusaha di daerah dalam proyek dimaksud.

“Banyak porsi yang bisa diperankan oleh pengusaha-pengusaha lokal atau pengusaha di daerah, termasuk misalnya suplai material,” katanya.

Lutfi mengingatkan perlu mekanisme kerja sama yang fair dan adil bagi pengusaha-pengusaha lokal yang terlibat dalam proyek ini, termasuk pembayaran.

Jangan sampai kasus-kasus pembayaran yang terlambat bahkan praktik mangkir dari kewajiban membayarkan haknya perusahaan-perusahaan subkon terjadi lagi.

ARTIKEL LAINNYA: Hitung Mundur, Artjog 2023 Resmi Berakhir 27 Agustus

“Sebab ini akan berdampak langsung bagi keberlangsungan usaha mereka. Jangan sampai kawan-kawan di daerah yang baru saja berusaha bangkit dari dampak pandemi, menjadi korban dari praktik bisnis yang tidak fair dan tidak adil seperti ini. Kalau perlu, dengan fasilitasi pemerintah, asosiasi pengusaha bisa duduk bersama dengan perusahaan mainkon untuk menghindari ulah mainkon mengemplang haknya perusahaan subkon,” tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), Dwi Winarsa, mengatakan hingga akhir Juli 2023, progres kontruksi jalan bebas hambatan atau jalan tol Jogja-Bawen seksi Sleman sepanjang 8,8 kilometer telah mencapai 35,89 persen.

Kegiatan konstruksi seksi 1 ini secara paralel memasuki tahap pelaksanaan struktur portal untuk area elevated, yang pengerjaannya dimulai dari fondasi hingga pierhead portal.

“Adapun pada jembatan-jembatan yang telah dilaksanakan kegiatan erection girder, akan memasuki tahapan pelaksanaan pengecoran lantai jembatan,” kata dia.

ARTIKEL LAINNYA: Di Jawa, Bali dan Nusra, Telkomsel Masih Punya PR di 900 Kecamatan

Proyek jalan tol Jogja-Bawen seksi 1 membutuhkan lahan ekstra luas di Kabupaten Sleman. Proses pengadaannya hingga kini belum sepenuhnya rampung.

Jalan bebas hambatan sepanjang 8,8 kilometer dari Kalurahan Tirtoadi hingga Banyurejo ini membutuhkan lahan seluas 99,13 hektar atau 2.775 bidang.

Dari jumlah yang dibutuhkan itu yang sudah dibebaskan saat ini 1.891 bidang dengan luas 75,79 hektar atau 76,46 persen dari total kebutuhan. (*)