Pengoperasian Pusat Kuliner Kapal Mendoan Menunggu Terbentuknya UPT Pengelola

Dua paguyuban PKL yang membuka usaha di Alun-lun rawan dengan konflik.

Pengoperasian Pusat Kuliner Kapal Mendoan Menunggu Terbentuknya UPT Pengelola
  Pusat kuliner Kapal Mendoan, seperti terlihat, Senin (11/11/2024). (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Pengoperasian pusat kuliner Kapal Mendoan masih menunggu terbentuknya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Pedagang Kaki Lima Alun Alun. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kebumen Haryono Wahyudi mengatakan itu, saat audensi PKL di DPRD Kebumen, Senin (11/11/2024). 

Pembentukan UPT PPKL Alun-alun Kebumen, sekarang masih proses mencari tenaga yang bertugas di UPT. Sistem pembayaran terpusat dengan aplikasi QRIS membutuhkan tenaga kasir dan tenaga lain. Petugas UPT Alun-alun akan diambil dari satuan kerja lainnya. 

Ketua DPRD Kebumen Saman mengingatkan adanya 2 paguyuban PKL yang membuka usaha di Alun-lun rawan dengan konflik. Karena itu, DPRD Kebumen berharap, secepatnya dinas tehnis menyatukan 2 paguyuban, dilebur menjadi satu paguyuban. 

Ketua Komisi C DPRD Kebumen Bambang Suparjo memastikan, tidak ada PKL atau kegiatan usaha lain di luar Kapal Mendoan. Sebelum beroperasinya Kapal Mendoan, terlihat PKL berjualan di Alun-alun di luar Kapal Mendoan.

“Setelah PKL masuk Kapal Mendoan tidak ada lagi PKL di Alun-alun di luar Kapal Mendoan,” kata Bambang Suparjo. 

Beberapa PKL yang akan ditempatkan di Kapal Mendoan berharap ada kepastian dibolehkan berdagang di PKL. Mereka juga berharap, agar penempatan PKL bisa dilakukan serentak. (*)