Kendalikan Harga Komoditas Beras, Pemkab Sleman Gelar Operasi Pasar
Nila Hastuti 
KORANBERNAS.ID, SLEMAN-- Antusiasme masyarakat untuk membeli bahan pokok dengan harga lebih murah cukup tinggi. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang melaunching program Semar Mesem Berase Murah tersebut mengatakan, bahwa sejak pertengahan 2023 lalu terjadi cuaca ekstrem dampak dari El Nino. Kondisi tersebut menyebabkan musim kemarau dan bencana kekeringan yang cukup panjang. Menurut Kustini, kondisi itu juga menyebabkan gagal panen pada beberapa komoditas pangan di Sleman. Bahkan, untuk komoditas beras saja mengalami penurunan 1,5 persen atau sekitar 3.890 ton. Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Mae Rusmi Suryaningsih menjelaskan, pihaknya akan menggelar operasi pasar Semar Mesem Berase Murah di empat lokasi. Adapun untuk komoditas beras pada tiap lokasi operasi pasar murah, Disperindag Sleman menyiapkan beras jenis premium 5 ton, beras medium 1 ton, dan beras SPHP sebanyak 3 ton. Hendarwati salah satu warga Pogung Kidul, Sinduadi, Mlati, Sleman mengaku cukup senang bisa membeli beras dengan harga murah. Lantaran untuk sekarang harga beras tergolong cukup mahal. Selain beras, Hendrawati juga membeli berbagai komoditas lain seperti gula pasir, minyak goreng, dan telur. Komoditas bahan pokok itu menurutnya juga dibeli dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasaran saat ini.
Ratusan orang terlihat antre sambil menunggu panggilan. Lantaran jumlah kursi yang kurang memadai, ada sebagian masyarakat yang terpaksa duduk di tanah sekitar tenda tempat kegiatan tersebut dilaksanakan.
“Tentunya hal ini berimplikasi pada peningkatan inflasi dan kenaikan harga pokok. Merespons fenomena ini, TPID Sleman akan melakukan stabilisasi harga melalui penyelenggaraan pasar murah di tahun 2024,” terang Kustini.
Kegiatan ini diawali di Lapangan Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati. Kemudian untuk Kamis (22/2/2024) akan dilaksanakan di Lapangan TGP, Margoluwih, Seyegan. Pekan berikutnya pada Senin (26/2/2024) di Lapangan Donokerto, Turi. Program akan diakhiri di Lapangan Raden Ronggo, Kalasan, pada Selasa (27/2/2024).
Kemudian untuk telur sebanyak 1 ton dan gula 2 ton.
“Untuk pembeliannya juga kami batasi. Yakni beras non SPHP maksimal 10 kilogram, beras SPHP 5 kilogram, gula pasir 2 kilogram, dan telur ayam maksimal 2 kilogram serta wajib memiliki KTP Sleman,” jelas Mae Rusmi.
Hendrawati mengatakan, dalam operasi pasar murah tersebut dia bisa mendapatkan harga beras dengan harga rata-rata Rp 14 ribu per kilogram. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan harga beras di pasaran saat ini yang sudah menyentuh Rp 17 ribu per kilogram.
"Alhamdulillah kita tertolong karena kemarin kita beli beras itu mencapai Rp 17 ribu per kilo. Di sini (pasar murah) rata-rata harganya di bawah Rp 14 ribu per kilo, kemudian gula di pasar kemarin Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu, di pasar murah cuma Rp 14 ribu per kilo,” tutur Hendarwati. (*)
