Muhammadiyah Gelar Munas Tarjih ke-32, Bahas Kalender Hijriah Global Tunggal

Muhammadiyah Gelar Munas Tarjih ke-32, Bahas Kalender Hijriah Global Tunggal
Dari kiri ke kanan Atang Solihin Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Prof. Syamsul Anwar Ketua PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-32 di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 23-25 Februari 2024.

Munas Tarjih ini akan membahas tiga topik penting, yaitu: Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Fikih Wakaf Kontemporer, dan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

“KHGT adalah kalender Islam yang berprinsip satu hari satu tanggal Hijriah di seluruh dunia. Artinya, jatuhnya tanggal baru Hijriah adalah pada hari yang sama di seluruh muka bumi,” kata Prof. Syamsul Anwar Ketua PP Muhammadiyah kepada wartawan pada Rabu (21/2/2024).

“Misalnya, tanggal 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari yang sama di Indonesia, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Australia,” lanjutnya.

KHGT disusun berdasarkan Kriteria Istanbul yang merupakan Keputusan Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah Global yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, pada tahun 2016.

Muhammadiyah telah mempersiapkan konsep KHGT sejak Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar pada tahun 2015. Berbagai seminar, kajian, dan sosialisasi telah dilakukan di berbagai wilayah untuk mendukung terwujudnya KHGT.

“KHGT diharapkan dapat menjadi kalender pemersatu umat Islam yang telah berusia 14 abad, namun belum memiliki kalender unifikatif,” imbuhnya.

KHGT juga diharapkan dapat menjadi solusi untuk peristiwa hari Arafah dan hari-hari besar Islam lainnya yang sering terjadi perbedaan penanggalan.

Muhammadiyah menyadari bahwa penerapan KHGT akan menimbulkan berbagai pertanyaan dan kritik, oleh karena itu, perlu persiapan matang dan jawaban yang bersumber dari syariat Islam dan ilmu pengetahuan.

Munas Tarjih ke-32 ini akan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Mereka akan memberikan arahan, dan pandangan tentang berbagai topik yang akan dibahas di Munas Tarjih.

Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Atang Solihin menambahkan, Munas Tarjih ke-32 ini juga akan diisi dengan dua Seminar Nasional. Seminar pertama mengusung tema “Pengaruh Gagasan Integrasi Islam dan Sains pada Produk Ijtihad Kontemporer”.

Narasumber seminar ini adalah Prof Syamsul Anwar, Prof Mulyadhi Kartanegara, dan Prof Agus Purwanto. Seminar kedua akan membahas tema “Dinamika Pengembangan Manhaj Istinbat Hukum Islam dalam Merespon Problematika Kontemporer”.

Narasumber seminar ini adalah Prof Al Yasa’ Abu Bakar, Prof Jaih Mubarok, dan Prof Euis Nur Lailawati. (*)