Kelompok Wanita Tani Berperan Mempertahankan Kesejahteraan Keluarga
KWT diharapka mampu mengatasi laju inflasi dan stunting di Indonesia.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Peran Kelompok Wanita Tani ( KWT) dalam mempertahankan kesejahteraan masyarakat diperhitungkan. Peran mereka diantaranya dalam menghasilkan produk pertanian dan pasca panennya. Karenanya Bupati Kebumen Arif Sugiyanto minta agar kegiatan KWT berkelanjutan.
"Hal itu mengingat pentingnya peran KWT di tengah isu ketahanan pangan serta untuk mengatasi laju inflasi dan stunting," papar Arif dalam Bimbingan Teknis Pengembangan dan Pendampingan 600 orang anggota KWT, Senin (6/11/ 2023)
Produk KWT bisa memberi kontribusi dalam peningkatan ekonomi Kebumen. Saat harga bahan pokok sedang tinggi, KWT bisa menjadi solusi ketahanan pangan.
"Seperti sekarang, kita sedang menghadapi kenaikan harga cabe dan lainnya. Dengan adanya KWT bisa dijadikan penopang, " katanya.
Tidak mudah membangun keberlanjutan KWT. Apalagi, setiap anggota pasti memiliki kesibukan masing masing. Satu tahun pertama bagi KWT, merupakan masa kritis. Ada ujian kekompakan, semangat dan juga hasil perkembangan dalam satu tahun tersebut. Namun, setelah satu tahun, dari masa transisi kritis ke normal, biasanya baru bisa berkembang lebih baik.
Kegiatan KWT berdampak pada peningkatan penghasilan. KWT menjadi salah satu rancang bangun dari ekonomi Indonesia. Karena, lahan-lahan pertanian semakin banyak yang mengalami alih fungsi, baik untuk perkebunan, perumahan maupun industri. Terutama lahan produktif di perkotaan yang semakin menyusut.
"KWT dibangun untuk ekonomi pertanian masyarakat perkotaan," ujarnya.
Sementara Ketua TP PKK Kebumen Iin Windarti mengatakan, KWT digerakkan oleh ibu-ibu PKK. Di Kebumen jumlah KWT ada 207 kelompok. Keberadaan mereka punya peran penting dalam penanganan stunting. Hal itu sesuai dengan program dari TP PKK.
Penanganan stunting, PKK Kabupaten Kebumen memiliki program Ceting Apik PKK yang bertujuan untuk mengentaskan stunting di tiap-tiap desa. Di antaranya adalah pemanfaatan lahan kosong yang dilakukan oleh KWT di lingkungan desa masing-masing.
"KWT itu dikelola ibu-ibu PKK, jadi mereka mengelola lahan kosong di wilayah desanya masing-masing. Kita rutin memberikan pembekalan, bagaimana KWT bisa tetap exsis dalam mengelola pertanian menjadi lebih produktif, " kata Iin Windarti. (*)