Kejar Paket Terbukti Mampu Maksimalkan Bakat Anak

Kejar Paket Terbukti Mampu Maksimalkan Bakat Anak

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Selama ini masih banyak orang memandang sebelah mata kegiatan belajar kejar paket yang diselenggarakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Ketidakpahaman masyarakat mengenai sistem pembelajaran kejar paket menjadi salah satu sebabnya. Padahal pembelajaran kejar paket terbukti mampu memaksimalkan bakat seorang anak atau siswa didik.

Mengingat  sistem maupun metode pembelajaran dilaksanakan secara fleksibel serta lebih banyak menggunakan online (daring),siswa didik bisa menyesuaikan dengan kegiatan yang mereka tekuni atau hobi dan bakatnya.

“Misalnya melukis, bermusik, bermain catur, olahraga dan potensi lainnya. Namun sayang, masih banyak yang belum paham tentang kejar paket. Padahal banyak  sosok yang  belajar kejar paket C dalam kehidupan kita dan mereka sukses,” kata Drs Fauzi Eko Pranyono, pamong belajar BP PAUD dan Dikmas DIY saat memberi materi dan review kegiatan di PKBM “Mandiri” Jalan Samas Km 21 Karen Desa Tirtomulyo Kecamatan Kretek, Bantul, Selasa (10/11/2020) sore.

Misalnya artis Nia Ramadani yang memilih home schooling (sekolah rumah, sekolah mandiri-red) kemudian menginduk ke kejar paket untuk lembaga formalnya. Ada juga mantan Menteri Kelautan Susi Pujiastuti serta anak musisi Ahmad Dhani. Semua memilih home schooling dan banyak lagi sosok  lainnya.

“Dengan belajar home schooling  ataupun kejar paket, maka anak didik lebih banyak waktu mengeksplorasi kemampuan mereka di luar pelajaran,” katanya.

Fauzi meminta masyarakat tidak ragu ketika ingin menggunakan metode home schooling ataupun mendidik anaknya di kejar paket.

Salah seorang siswa home schooling yang kemudian menginduk ke PKBM “Mandiri”, Theodor Galih (17) mengatakan dirinya sangat tertarik dan menekuni dunia seni sebagai pemain gitar serta vokalis di Band Sportivo. Band ini kerap manggung di kafe-kafe ataupun di berbagai kota di tanah air.

“Dengan home schooling saya bisa tetap bermusik  dan mengembangkan bakat saya tanpa terhalang waktu atau jam sekolah,” kata Galih yang kini menginduk ke kejar paket C kelas XI.

Alumnus SMP Pangudi Luhur (PL) ini mengatakan jika selesai kejar paket C dia ingin melanjutkan kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Jurusan Musik sesuai dengan minatnya. “Kalau kuliah waktu pembelajaran lebih fleksibel, jadi saya tetap akan bermusik,” katanya.

Selama ini, lanjut Galih, pembelajaran di home schooling dengan sistem online atau daring. Tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan hanya dilakukan beberapa kali, termasuk saat ujian. “Jadi saya merasa nyaman dengan metode pembelajaran seperti ini,” katanya.

Pengelola PKBM “Mandiri”, Yuli Sutanta Amd, menyatakan pembelajaran berbasis daring sudah dilakukan PKBM sejak dua taun silam. Ketika pandemi Covid-19 terjadi dan pembelajaran harus daring, mereka sudah tidak kaget. “Kami sudah lama menerapkan pembelajaran daring dalam KBM,” katanya. (*)