Kecelakaan di Jalan Rusak Dipicu Kelalaian Korban
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN — Kasus kecelakaan yang terjadi di jalan rusak di jalan nasional selatan Jawa Tengah, selain karena kondisi jalan juga dipicu kurang hati-hatinya korban. Korban umumnya tergesa-gesa sampai ke satu tempat sehingga memacu motornya lebih cepat, di jalan rusak sekalipun.
Setidaknya hal itu diungkapkan Ny Sumardi (53) dan Joko (45), warga Desa Kewayuhan, Kecamatan Pejagoan, Kebumen, kepada koranbernas.id, Sabtu (7/3/2020). Keduanya saksi kecelakaan tunggal pemotor jatuh ketika melewati jalan berlubang dan melendut di depan tempat usahanyu, jalan lingkar selatan Kota Kebumen.
“Ibu yang jatuh setelah menabrak jalan yang melendut di depan, mengaku tergesa-gesa akan mempersiapkan kegiatan di rumahnya,“ kata Ny Sumardi. Korban mengalami luka ringan, setelah motornya terperosok di saluran irigasi di pinggir jalan.
Kejadian itu dibenarkan Joko. Dalam sebulan terakhir ini ada 2 kasus kecelakaan tunggal, tak jauh dari perempatan Soka di jalan lingkar selatan Kota Kebumen.
Tim perbaikan jalan dari Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Tengah, hari Sabtu (7/3/2020) sudah melakukan pemeliharaan jalan di tempat kejadian kecelakaan tunggal. Panjang jalan yang diperbaiki seratusan meter dengan lebar 1,5 meter.
Seorang anggota tim mengungkapkan, lebih dari 3 lokasi pemeliharaan jalan lingkar selatan dengan terlebih dahulu membongkar jalan lama. Lokasi lain karena lubang relatif kecil dan menyebar hanya ditutup dengan aspal mix.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.5 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Tengah, Yafor Sulaiman, kepada koranbernas.id, Jumat (6/3/2020), menjelaskan tahun anggaran 2020 ada proyek peningkatan jalan nasional dari Wangon (Banyumas) sampai perbatasan Kulonprogo dan Purworejo. Lokasi peningkatan jalan belum bisa diungkapkan, karena masih dalam tahap penganggaran di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (eru)