Kasus OTG Meningkat, Isolasi Mandiri Banyak Menjadi Pilihan

Kasus OTG Meningkat, Isolasi Mandiri Banyak Menjadi Pilihan

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Penularan Covid-19 di Gunungkidul seperti tidak terkendali. Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan, hingga Jumat (18/12/2020) tercatat ada 205 orang pasien terkonfirmasi positif dan masih menjalani perawatan serta pemantauan dari petugas medis. Dari jumlah tersebut ada 119 orang yang menjalani isolasi mandiri.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, dr Dewi Irawati, mengatakan mereka yang menjalani isolasi mandiri ini karena merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG), kondisi fisiknya bagus namun mereka terpapar virus Covid-19. Mereka yang terpapar Covid-19 dengan kategori OTG, diakui banyak yang memilih melakukan isolasi mandiri.

Ada beberapa pertimbangan sehingga mereka harus menjalani isolasi mandiri. Salah satunya karena beberapa anggota keluarga yang lain juga terpapar Covid-19.

“Yang mengakomodir adalah Dinas Kesehatan. Kemudian petugas gugus di kalurahan dan Puskesmas dalam waktu tertentu melakukan kontrol dan pemantauan,” kata Dewi.

Orang terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi mandiri harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh petugas. Diantaranya kamar tidur, kamar mandi dan peralatan makan harus terpisah dengan keluarga lain. Hal ini dimaksudkan agar virus Corona tidak menyebar dan memapar ke anggota keluarga lainnya .

“Jadi intinya untuk isolasi mandiri ini lebih pada efektivitas dan efisiensi. Tentu sesuai dengan pedoman Kemenkes. Di sisi lain juga untuk melindungi tenaga medis agar tidak terpapar virus ini,” tambahnya.

Sebab pandemi dimungkinkan masih lama terjadi, sehingga stamina petugas medis tetap harus dijaga agar dapat melayani masyarakat.

Sedang mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit rujukan yang berada di Kabupaten Gunungkidul, mereka yang menunjukkan gejala atau pun ada penyakit penyerta yang juga membutuhkan perawatan.

Dewi mengakui, lonjakan kasus yang terjadi belakangan ini bukan berkaitan dengan isolasi mandiri yang dilakukan oleh pasien positif lainnya. Namun dikarenakan mulai memudarnya kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan mereka.

“Harapan kami masyarakat selalu patuh terhadap protokol kesehatan, jaga stamina, terutama bagi para tenaga kesehatan, agar bisa melayani masyarakat dengan maksimal,” katanya.

Pihaknya mengimbau agar penerapan protokol kesehatan lebih diperketat lagi. Masyarakat tidak boleh terlena saat berhadapan dengan orang lain, jaga jarak, penggunaan masker, dan cuci tangan menjadi hal yang wajib dilakukan untuk melakukan antisipasi dini. Terlebih sekarang ini aktivitas sudah berangsur normal. (*)