Kampus Berbasis Pesantren dalam Mencetak Generasi Emas 2045

IAI An-Nawawi Purworejo mewisuda 38 lulusan.

Kampus Berbasis Pesantren dalam Mencetak Generasi Emas 2045
KH Achmad Chalwani Nawawi, M.H. mewisuda IAI An Nawawi ke X.
KORANBERNAS.ID,PURWOREJO -- Institut Agama Islam (IAI) An-Nawawi menggelar Sidang Senat Terbuka dalam Rangka Wisuda jenjang Sarjana Strata-1 Periode ke-X, di auditorium KH Nawawi Shiddieq, Minggu (25/2/2024). Sebanyak 138 mahasiswa dari empat program studi menjalani prosesi wisuda yang dilakukan oleh Dewan Senat IAIAN KH Achmad Chalwani MH.

Rektor IAIAN Purworejo, Hj Ashfa Khoirunnisa MSi dalam sambutannya menegaskan bahwa sebagai kampus yang berbasis pesantren pihaknya memiliki komitmen kuat untuk terus mencetak menyambut Indonesia Emas 2045. Komitmen tersebut tertuang dalam tema besar wisuda X ini yaitu Kontribusi  Kampus Berbasis Pesantren dalam Mencetak Generasi Emas 2045.

"Tema ini diangkat sebagai bentuk refleksi tekad dan keinginan para pimpinan dan stake holder Institut Agama Islam An-Nawawi Purworejo dengan menjadikan pesantren sebagai body of knowledge Pengembangan Ilmu Perguruan Tinggi," tandasnya.

Lebih lanjut ia mengajak para wisudawan untuk terus berkiprah di tengah masyarakat dengan terus menempa diri agar kualitasnya semakin meningkat, seperti dengan terus mengasah kemampuan berbahasa asing baik bahasa Arab, Inggris maupun bahasa internasional lainnya.

"Wisudawan yang tertarik dunia publik dan politik segera pupuk relasi dan network. Yang tertarik menjadi pengusaha teruslah berinvestasi dan membuat jaringan juga. Yang tertarik dunia lain yang luas, silakan kembangkan. Dunia luas, kesempatan banyak tak terbatas, yakinlah masa depan anda luas dan cerah," pesannya.

Sementara Ashfa mengatakan, sebagai penegas identitas institusi, bahwa Institut Agama Islam An-Nawawi Purworejo merupakan perguruan tinggi Islam dengan basis pesantren, oleh karena itu akan terus berbenah diri dan berupaya dalam segala hal, baik dalam hal pengembangan infrastruktur maupun suprastrukturnya, untuk terus dapat mengembangkan tradisi-tradisi keilmuan yang integratif.

Secara bertahap dan berkelanjutan, juga akan terus berusaha meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikannya dengan berbagai program strategis yang diwujudkan dalam program jangka pendek, menengah maupun jangka panjang dalam rangka mengembangkan inovasi-inovasi untuk menggapai keunggulan.

"Hal ini merupakan target dan tantangan yang tidak mudah serta perlu perjuangan seluruh civitas akademika, dengan terus melakukan pembenahan dan pengembangan, baik dari segi pemberdayaan potensi," katanya.(*)