Kampung Batik Gemeksekti, Etalase Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong

Kampung Batik Gemeksekti, Etalase Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Meski bukan bagian dari Kawasan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong (GNKK), Kampung Batik Gemeksekti di Desa Gemeksekti, Kecamatan/Kaupaten Kebumen, pantas menjadi etalase GNKK. Kampung yang berada di ujung selatan jalan Kebumen-Karangsambung itu dipersiapkan Pemkab Kebumen menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi yang bisa mendukung wisata kawasan GNKK.

Untuk lebih menumbuhkan usaha di Kampung Batik Gemeksekti, Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Jakarta membangun Gapura Kampung Batik di Desa Gemeksekti, Kecamatan Kebumen. Gapura itu diresmikan Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz, Selasa (10/3/2020).

"Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada Unindra atas kerjasama dan kontribusinya, sehingga gapura ini dapat dibangun dan diresmikan," kata Yazid Mahfudz.

Gapura ini penting sebagai pintu masuk Kampung Batik. Sekaligus menjadi sarana promosi dan publikasi akan keberadaan Kampung Batik.

"Artinya bisa menjadi etalase keberadaan Kampung Batik. Kesan pertama terhadap Kampung Batik. Kalau kesan pertamanya sudah bagus, indah, orang akan senang berkunjung. Jadi, kesan pertama tersebut hendaknya ditindaklanjuti dengan pengembangan kampung Batik secara maksimal," kata Yazid.

Pemkab Kebumen terus berupaya agar seluruh desa di Kebumen makin maju dan mandiri. Kehidupan rakyat makin sejahtera. Juga agar kesempatan dan ruang-ruang berkreasi bagi masyarakat yang tersedia dengan baik.

"Kita kembangkan kreativitas di tingkat desa Kawasan Batik serta kawasan lainnya agar terus hidup, berkembang dan mendukung kemandirian dan kesejahteraan," kata Yazid Mahfudz.

Rektor Unindra Jakarta, Prof Dr H Sumaryoto, Selasa (10/3/2020), menyerahkan dokumen Masterplan Rencana Induk Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong kepada Bupati Yazid Mahfudz.

Masterplan GNKK menjadi acuan untuk mengeksplorasi berbagai potensi yang ada sehingga menjadi daya dorong yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain sebagai lokomotif perekonomian, GNKK menjadi kawasan edukasi yang mencerdaskan dan terjaga konservasinya.

"Ini juga sebagai upaya kita agar Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong dapat menjadi Unesco Global Geopark pada tahun 2021 mendatang," tambah Yazid.

Prof Dr H Sumaryoto mengatakan, pembangunan gapura Kampung Batik di Desa Gemeksekti merupakan salah satu bagian dari implementasi Materplan Rencana Induk GNKK. Di Kampung Batik ini potensi sangat besar dikembangkan.

Masterplan GNKK disusun untuk menjadi acuan membangun geopark nasional menuju Unesco Global Geopark (UGG). Dengan masterplan, Unindra sudah siap mengabdi di Kebumen dengan menyiapkan berbagai program.

“Mulai dari bidang arstitektur, bidang teknik industri, bidang desain dan bidang ekonomi. Insya Allah kami sudah siap,“ kata Sumaryoto. (eru)