Kalurahan Wijirejo Bangun Kios dan Los Pasar

Kalurahan Wijirejo Bangun Kios dan Los Pasar

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih meresmikan kios, los pasar dan BUMDes Wijirejo Nyawiji milik Kalurahan Wijirejo Pandak Bantul, Selasa (04/01/2022). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita, dilanjutkan dengan peninjauan. Bangunan yang diresmikan terdiri dari 20 kios dan 6 los berlokasi di timur SMPN 3 Pandak, masuk pedukuhan Gesikan 4 RT 01. Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPPKBPMD) Pemkab Bantul, Sri Nuryanti M.Si, Lurah Desa H Murtanda dan masyarakat setempat.

Dalam laporannya, Kabag Keuangan Heri Sujoko SE.AK mengatakan, pembangunan pasar ini didanai dengan anggaran dari berbagai sumber. Di antaranya dari dana aspirasi (BKK) anggota DPRD Bantul dari FPDIP, Sudarmanta senilai Rp 650 juta untuk tahun anggaran 2017, 2018, 2019 dan 2020. Lalu dari Dana Desa (DD) sebagai penyempurnaan Rp 86.805.000 serta dari bagi hasil pajak/PBB senilai Rp 16.660.000.

Untuk pembangunan los pasar senilai Rp 117.347.000 bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2021. Dana juga digunakan untuk penyertaan modal BUMDes tahun 2020 senilai Rp 50 juta dan pembangunan Pokdarwis senilai Rp 13.640.000

“Sehingga total untuk pengembangan ekonomi berbasis produk dan masyarakat Wijirejo baik untuk sarpras ataupun non sarpras senilai Rp 934.452.000,”kata Heri menjelaskan.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kalurahan (RPJMKal) Tahun 2016-2022 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKJP) Kalurahan, bahwa pengembangan ekonomi berbasis produk dan pengembangan produk unggulan menjadi salah satu prioritas pemerintah Kalurahan Wijorejo.

Kebijakan ini mengacu pada analisa SWOT yakni Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman), bahwa Kalurahan Wijirejo memiliki potensi berupa letak yang strategis dan tanah kas di pinggir jalan utama serta banyak fasilitas seperti RS UII, pusat pemerintahan, balai benih ikan dan lainnya. Perempuan desa yang mandiri dan berdaya guna ini diwujudkan dengan banyaknya pengusaha wanita, kelompok tani wanita, PKL wanita dan lainnya. Potensi ini juga ditunjang dengan tradisi berupa upacara adat Makam Sewu yang telah ada sejak tahun 1609 dan Festival Ketoprak Klasik Mataram sejak tahun 2012.

Bupati menyambut baik pembangunan kios, los dan juga BUMDes tersebut. Ini menjadi salah satu cara untuk pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi.

“Tentu kami menyambut baik dan membersi apresiasi atas pembangunan yang telah dilakukan,”katanya. (*)