Pemkab Kebumen Mengusulkan Pembangunan Rusunawa untuk Korban Tanah Bergerak
Alat deteksi gerakan tanah sensitif, bahkan ada motor lewat berbunyi.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen mengusulkan pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) ke Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) untuk warga terdampak bencana tanah bergerak di Desa Wonokromo Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.
Usulan pembangunan Rusunawa untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan korban bencana itu sudah disampaikan ke Jakarta.
Kepala Bidang Perumahan pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Perhubungan, Rikamto, Kamis (28/12/2023), mengatakan Pemkab Kebumen memiliki aset tanah yang direncanakan untuk relokasi warga terdampak tanah bergerak.
"Rusunawa juga bisa disewa masyarakat berpenghasilan rendah," kata Rikamto. Hingga Akhir tahun 2023 Pemkab Kebumen belum memperoleh informasi usulan itu dari Kementerian PU PR.
ARTIKEL LAINNYA: 34 Keluarga Masih Bertahan di Lokasi Tanah Bergerak
Penanganan yang telah dilakukan Pemkab Kebumen di antaranya memberikan bantuan pembangunan rumah baru untuk lima kepala keluarga.
Bantuan sebesar Rp 30 juta per keluarga bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen tahun anggaran 2023. Bantuan diberikan kepada keluarga terdampak yang memiliki tanah di daerah yang aman dari tanah bergerak.
Rikamto memahami keprihatinan 34 keluarga terdampak. Mereka sudah belasan tahun bertahan di lahan yang setiap musim hujan terjadi pergerakan tanah.
Pergerakan tanah di Pedukuhan Tinatah telah merusak puluhan rumah.
ARTIKEL LAINNYA: Tanah Bergerak Mengancam Rumah Penduduk dan Kantor Desa
Kasi Pelayanan, Pemerintah Desa Wonokromo, Soleh, mengatakan pergerakan tanah dipantau dengan seperangkat alat bantuan dari Universitas Gadjah Mada.
Alat deteksi gerakan tanah, akan berbunyi sirinenya jika terjadi gerakan tanah. "Alat pendeteksian gerakan tanah sensitif, bahkan ada motor lewat berbunyi," kata Soleh.
Peralatan itu secara berkala diperiksa petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen. "Pengecekan terakhir alat itu masih berfungsi," kata Soleh. (*)