Nasdem, Golkar dan Gerindra Dorong Pemda Serius Tangani Penyakit Mulut dan Kuku

Nasdem, Golkar dan Gerindra Dorong Pemda Serius Tangani Penyakit Mulut dan Kuku

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Golkar dan Partai Gerindra memberikan dukungan kepada pemerintah daerah untuk intens dan serius menangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada  hewan ternak sapi, kerbau dan kambing serta sejenisnya.

Penegasan ini disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bantul, Paidi SIP, Ketua DPD Nasdem Kabupaten Bantul, H Bibit Rustamta SH dan Sekretaris DPC Partai Gerindra Bantul, Darwinto, saat dihubungi koranbernas.id secara terpisah, Minggu  (5/6/2022).

“Pemerintah harus serius menganai PMK yang juga sudah masuk Kabupaten Bantul. Monitoring ketat harus dilakukan,” kata  Paidi SIP.

Jangan sampai hewan yang terkena PMK diperjualbelikan secara luas ke masyarakat. Dia menilai  belum perlu menaikkan status jadi wabah nasional karena memang tidak semua provinsi di Indonesia terdapat kasus PMK.

Yang perlu dilakukan adalah penguatan sektor bawah yakni peternak dan petugas kesehatan untuk melakukan antisipasi.

Bibit Rustamta menambahkan, kasus Penyakit Kuku dan Mulut perlu penanganan secara sungguh-sungguh. Merujuk data, di  Kabupaten Bantul terdapat suspect 272 ekor.

“Kalau tidak ditangani serius dikhawatirkan meluas yang berakibat mengganggu perekonomian masyarakat yang baru saja mulai bangkit. Karena dampak ekonominya bisa lebih  buruk dari dampak  virus Corona. Perlu koordinasi banyak sektor mulai Pemda, Polri, TNI dan pihak terkait untuk penanganan,” kata Bibit.

Pemerintah, lanjutnya, harus hadir dan intens menangani PMK agar tidak meluas.

Sependapat, Sekretaris DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Bantul, Darwinto, menyatakan pemerintah daerah jangan sampai lengah menghadapi munculnya virus PMK.

Karena, kata dia, dampak ke belakang bisa buruk, misalnya pada penurunan kualitas hewan ternak dan juga mengganggu perekonomian masyarakat yang baru bergerak pelan-pelan karena pandemi.

“Kami dorong pemerintah Bantul untuk serius, bersungguh-sungguh menangani PMK. Jangan biarkan ini meluas, maka petugas harus proaktif, terjun ke masyarakat,” tandasnya.

Diharapkan dengan cara tersebut PMK tidak menjadi sebuah pukulan bagi peternak dan pedagang hewan di Kabupaten Bantul.

Seperti diketahui, saat ini masyarakat khususnya peternak dan pedagang hewan baru saja mulai bangkit pascapandemi dan bersiap menghadapi Idul Adha di mana penjualan hewan ternak juga meningkat untuk kebutuhan kurban.

Ketiganya sepakat jangan sampai merebaknya PMK yang tidak terkendali menyebabkan harga ternak jatuh dan memukul ekonomi masyarakat.

Upaya yang bisa dilakukan misalnya dengan menerjunkan mantri atau petugas kesehatan untuk secara proaktif melakukan pemeriksaan ke pasar ataupun sentra hewan ternak serta kandang kelompok.

Dengan demikian hewan yang terkena PMK terdeteksi dan jangan sampai  lolos diperjualbelikan. Perlu juga tracing pada hewan ternak  yang datang dari luar Bantul agar dipastikan kesehatan dan kelayakan diperjualbelikan serta dikonsumsi dagingnya. (*)