Kabupaten Bantul Genap Berusia 192 Tahun, Ditandai Upacara Bernuansa Jawa

Peringatan hari jangan seremonial belaka namun juga momentum meningkatkan kinerja dan konsolidasi.

Kabupaten Bantul Genap Berusia 192 Tahun, Ditandai Upacara Bernuansa Jawa
Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih berpakaian Jawa memimpin upacara Hari Jadi ke-192 di Lapangan Trirenggo, Kamis (20/7/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih memimpin upacara Hari Jadi ke-192 Kabupaten Bantul di Lapangan Trirenggo, Kamis (20/7/2023).

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Joko Purnomo, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), panewu dan para tamu undangan yang semua mengenakan pakaian tradisional.

Upacara yang kental bernuansa Jawa itu diisi dengan Kirab Pusaka Agnya Murni, penyerahan Nawala Bupati kepada Sekda DIY hingga pengumuman dan penyerahan hadiah Bantul Innovation Award 2022.

Disuguhkan tari kolosal Hangukuhi Jatining Diri sebagai penutup upacara. Tampak seniman yang berperan sebagai Gadjah Mada mengangkat keris kemudian melantangkan Sumpah Palapa dengan suara menggelegar di tengah Lapangan Trirenggo.

Peserta upacara Hari Jadi ke-192 Kabupaten Bantul di Lapangan Trirenggo, Kamis (20/7/2023), berpakaian tradisional Jawa. (istimewa)

Sumpah itu diucapkan saat Gadjah Mada usai diangkat sebagai Patih Majapahit setelah berhasil menumpas pemberontakan Sadeng dan Keta.

Ketika sumpah Gadjah Mada masih berapi-api, derap langkah kaki ratusan penari lain muncul sesuai lakon masing-masing.

Di tengah gegap gempita itu, Tribhuwana Tunggadewi, Ratu Majapahit yang masyhur karena berhasil mempersatukan Nusantara di bawah bendera Majapahit, muncul dengan bentangan kain emas sebagai simbol kemakmuran.

Alur cerita yang disuguhkan pada tari kolosal selaras dengan tema hari jadi ke-192 Kabupaten Bantul yakni Nyawiji Mbangun Nagari, Resik Lingkungane, Sehat lan Makmur Wargane.

"Tema ini diangkat agar masyarakat Bantul bersinergi, fokus dan bersatu menghadapi tantangan yang ada," kata bupati.

Tari Kolosal Hangukuhi Jatining Diri menutup Upacara Hari Jadi ke-192 Kabupaten Bantul di Lapangan Trirenggo, Kamis (20/7/2023). (istimewa)

Menurut dia, saat ini Bantul yang genap berusia 192 tahun sedang menghadapi berbagai masalah penting, baik itu soal lingkungan, sampah, kesehatan, hingga kemakmuran atau kesejahteraan.

“Butuh tekad kuat dan kesungguhan untuk mewujudkan hal ini. Maka tema hari jadi tahun ini juga sebagai pengingat bahwa banyak hal yang perlu kita kerjakan,” lanjutnya.

Sedangkan Joko Purnomo berpesan peringatan hari jangan seremonial belaka namun juga momentum meningkatkan kinerja dan konsolidasi.

“Setiap tahun itu harus ada peningkatan-peningkatan dan progres dalam melayani masyarakat. Dan tentu, cita-cita untuk dapat mewujudkan masyarakat Bantul yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan itu bisa kita rasakan secara nyata,” pesan Joko. (*)