JIAF 2022 Dorong Terwujudnya Masyarakat Inklusif di Yogyakarta

JIAF 2022 Dorong Terwujudnya Masyarakat Inklusif di Yogyakarta

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Jogja Inclusion Art Festival (JIAF) 2022 diselenggarakan untuk memberikan ruang diskusi dan lokakarya bagi berbagai organisasi serta komunitas, ragam seni pertunjukan dan pameran produk karya dari beragam komunitas.

Festival ini diinisiasi oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY bekerjasama dengan berbagai organisasi dan komunitas di Yogyakarta baik masyarakat sipil, akademisi, pemerintah, hingga pihak swasta.

Dengan kerjasama ini diharapkan agar bersama-sama mendorong terwujudnya masyarakat inklusif di Jogjakarta untuk memastikan keselarasan dan keadilan bagi semua pihak.

Menurut Vella Massardi, relawan PKBI DIY menyatakan bahwa JIAF menjadi ruang untuk membangun cara pandang inklusi dan mengembangkan nilai-nilai yang lebih berempati terhadap komunitas marginal, dimana mereka yang terpinggirkan dari kebijakan agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan ukuran dasar keadilan dan kesetaraan.

"Kami sedang bekerja untuk menumbuhkan penghapusan stigma, diskriminasi & kekerasan yang didasarkan pada kondisi kekerasan terhadap anak, perempuan, transpuan, pemenuhan hak disabilitas, lansia,  kelompok rentan dan marjinal lainnya," kata Vella disela-sela pembukaan JIAF 2022 di Museum Sandi Yogyakarta, Jumat (9/12/2022).

"Mereka punya hak yang sama dalam pembangunan manusia, pun semestinya mendapatkan kesempatan dan kesetaraan," imbuhnya.

Sementara menurut Budhi Hermanto, selaku Direktur Eksekutif PKBI DIY menyebutkan bahwa Jogja Inclusion Art Festival ini merupakan upaya mengenalkan gagasan inklusif dalam arti yang luas.

"JIAF adalah upaya kecil kami untuk meningkatkan pemahaman, membangun perspektif  yang lebih baik dalam penerimaan Anak Yang berhadapan Dengan Hukum (ABH), membangun perspektif nonbinary terhadap transgender, mendorong kebijakan yang memiliki perspektif keadilan dan perlindungan bagi anak, perempuan, lansia, warga miskin, juga penyandang disabilitas," ujarnya.

Selama 2 hari, JIAF 2022 digelar di Museum Sandi, Kotabaru, Kota Yogyakarta sekaligus untuk ikut mendorong gagasan Kotabaru sebagai kawasan inklusif bagi semua kelompok dan komunitas di Yogyakarta.

"Kami juga mengundang dan melibatkan berbagai komunitas seniman di Jogja, seperti Forum Aktor Yogyakarta, sangar-sanggar tari dari berbagai komunitas, Difabel art community, komunitas jazzmben senen, dan komunitas lainnya," lanjutnya.

"Semoga dengan semakin banyak pelaku budaya di Yogyakarta terlibat dalam festival ini bisa mendorong Yogyakarta menjadi kota yang ramah bagi semua orang, berbudaya dalam makna yang utuh penuh tepo saliro, memayu hayuning bawana," tandasnya.

Selama penyelenggaraan festival, PKBI DIY bekerjasama dengan Save The Children, Sonjo, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta juga menyelenggarakan kegiatan vaksinasi covid-19 untuk menyasar para lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.

Vaksinasi yang disediakan untuk vaksin 1-2 hingga vaksin booster 3-4 untuk para lansia dan penyandang disabilitas, agar mereka terlindung dari covid-19.(*)