Jarumnya Kecil, Nggak Terasa Sakit

Jarumnya Kecil, Nggak Terasa Sakit

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Wakapolda DIY Brigjen Polisi Raden Slamet Santoso menyingsingkan kaos yang dikenakannya ketika berada di meja tiga saat penyuntikan vaksin Sinovac. Awak media pun lantas bertanya bagaimana perasaan jenderal bintang satu berusia 50 tahun tersebut pasca disuntik.

“Nggak terasa (sakit). Jarumnya kecil kan, kalau besar namanya bukan jarum,” kata Slamet Santoso disambut senyum awak media.

Gelombang kedua penyuntikan vaksin Covid-19 di Yogyakarta, kini mulai menyasar aparatur negara atau petugas pelayanan publik yang kerap berinteraksi dengan masyarakat dalam tugas sehari-hari. Terhitung mulai Selasa (02/03/2021) hingga Sabtu (06/03/2021) mendatang, seluruh jajaran Polda DIY mengikuti vaksinasi secara bertahap.

Wakapolda Brigjen Polisi Slamet Santoso usai menjadi duta pertama penerima vaksinasi menuturkan, penyuntikan vaksin dilakukan secara bertahap terhadap 11.468 jajaran kepolisian di Yogyakarta.

“Dimulai dari hari ini (Selasa, red) sampai satu pekan atau Sabtu. Jumlah yang harus divaksin dari Polda DIY 11.468, sehingga tidak mungkin dapat terealisasi dalam satu hari,” katanya di Mapolda DIY.

Selain disebabkan banyaknya penerima vaksin, tenaga vaksinator yang ditugaskan juga terbatas akibat turut membantu program vaksinasi untuk masyarakat umum. Polda DIY sendiri memiliki 100 orang tenaga vaksinator terlatih.

“Sebagian (vaksinator) kita perbantukan juga di kabupaten/kota dan provinsi yang melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat umum sehingga dibagi ada yang di sini. Rata-rata satu orang (vaksinator) paling satu hari kemampuannya antara 30-40 orang,” ujar Slamet Santoso.

Wakapolda kelahiran Yogyakarta itu menerangkan pihak memprioritaskan anggota yang terlibat langsung dalam satgas Operasi Aman Nusa II. Harapannya mereka yang menjadi ujung tombak dalam penanganan pandemi akan dapat bekerja lebih optimal pasca vaksinasi Covid-19.

“Kemarin kita sudah koordinasikan antara Kabid Dokkes, kemudian Kabiro SDM dan Kabiro Ops, untuk yang kita utamakan di hari pertama dan kedua adalah anggota yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Baik yang di operasional maupun di lapangan, sehingga harapannya bisa menurunkan jumlah masyarakat yang terpapar,” papar Wakapolda.

Dari total 11.468 penerima vaksin dari jajaran Polda DIY, ada sebagian anggota yang telah menerima vaksinasi di tahap pertama. Mereka adalah petugas medis RS Bhayangkara dan jajaran Biddokkes Polda DIY.

“Di sini sendiri ada dua (tempat) yaitu di Polda dan di rumah sakit (Bhayangkara). Sedangkan yang lain, di polres-polres juga melaksanakan,” tambahnya.

 Slamet Santoso tak lupa mengingatkan, meski anggotanya telah menerima vaksinasi, mereka tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Jajaran Polda DIY juga harus menjadi contoh atau teladan di masyarakat.

“Namun, kita juga harus ingat, setelah divaksin ini bukan berarti kita terbebas. Kita tetap harus 3 M kita laksanakan, baik itu mencuci tangan, memakai masker dan juga menjaga jarak,” tandas mantan Kapolresta Yogyakarta tersebut. (*)