Jangan Takut Nuklir, Manfaatnya Banyak bagi Manusia

Jangan Takut Nuklir, Manfaatnya Banyak bagi Manusia

KORANBERNAS.ID, BANTUL --  Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menggelar acara Diseminasi Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia bersama Drs HM Gandung Pardiman MM Anggota Komisi VII DPR RI di Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon , Bantul, Selasa (5/10/2021) sore. Acara dihadiri oleh jajaran Muspika Bambanglipuro serta perwakilan warga.

“Saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Bapeten yang hari ini memberikan sosialisasi mengenai nuklir. Semoga menambah ilmu dan wawasan bagi warga Sumbermulyo yang hari ini diwakili 50 orang undangan mengingat situasi pandemi. Dan kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pak Gandung Pardiman yang bekali-kali hadir dan ‘ngaruhke’ serta memberi program bagi Sumbermulyo,” kata Lurah Ani Widayani MIP dalam sambutannya. Politisi Partai Golkar tersebut menyerahkan bantuan bagi 2 pedukuhan masing-masing senilai Rp 50 juta serta bantuan helm bagi warga untuk mendukung keselamatan berkendara.

Gandung Pardiman mengatakan, program sosialisasi tentang nuklir penting bagi masyarakat agar tahu fungsi dan kemanfaatannya bagi manusia. ”Sejauh ini, orang kalau mendengar istilah nuklir sudah terstigma membahayakan. Padahal banyak manfaat dipetik dari keberadaan nuklir bagi kelangsungan hidup manusia di dunia ini. Sehingga masyarakat juga harus mengenal dan memahami seperti apa nuklirtersebut,” katanya.

Koordinator Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) RI, Abdul Qohhar dalam uraiannya mengatakan, ketika mendengar kata nuklir orang akan berpikir negatif. Misal identik bom tom, menyebabkan mandul dan hal negatif lain.

"Maka kita harus mengenali apa sebenarnya nuklir itu," katanya.

Sifat radiasi nuklir, lanjut Abdul Qohhar, tidak terdeteksi panca indera, tidak berwarna dan berbentuk. Bersifat dapat berinteraksi dengan materi atau juga tubuh kita. Dan dalam nuklir ada radiasi yang bersifat alami dan buatan. Hampir seluruh wilayah Indonesia memanfaatkan radiasi nuklir. Untuk DIY yang memanfaatkan nuklir untuk jumlah instansi ada 101 bidang. Terdiri sektor industri 16 instansi dan bidang kesehatan ada 85 instansi.

Untuk Bantul sendiri jumlah yang memanfaatkan nuklir ada 14 instansi. Untuk bidang industri kosong dan semua yang menanfatkan adalah dari instansi kesehatan. “Salah satu yang menggunakan adalah Puskesmas Bambanglipuro,” katanya. Di antaranya pemanfaatan nuklir dalam dunia kesehatan untuk perawatan gigi, radiografi umum, CT scan dan juga bermanfaat dalam pengobatan kanker misal kemoterapi.

Pada bidang pertanian bisa untuk rekayasa dan mutasi genetik. Hal tersebut tentu saja meningkatkan kualitas benih tanaman sehingga lebih unggul dan produktif. “Untuk padi sudah ada 33 varietas unggul yang dihasilkan,” katanya. Juga bermanfaat untuk tanaman yang lain serta pengawetan makanan. “Nuklir mematikan hewan-hewan merugikan sehingga makanan dan buah-buahan tetap bagus. Misal saat akan diekspor dan memerlukan waktu pengiriman yang lama,” katanya. Juga untuk pengendalian hama termasuk nyamuk karena sifatnyamemandulkan.

Untuk keperluan penelitian, di Indonesia ada 3 reaktor yakni tertua di Bandung yang beroperasi sejak 1965, kemudian Yogya pada tahun 1979 dan Serpong Tangerang sejak 1987. “Semua masih tetap beroperasi dengan selamat. Itulah kenapa perlu adanya pengawasan dalam penggunaan dan pemanfaatan nuklir,” katanya.

Sesuai dengan UU Nomor 10 tahun 1997, ada dua badan yakni Batan untuk penelitian pemanfaatan nuklir dan Bapeten yang memiliki tugas pengawasan terhadap pemanfaatan nuklir di Indonesia.

Untuk memastikan pemanfaatan nuklir di Indonesia dan terjamin dari aspek keselamatannya, Bapeten membuat regulasi dan proses perizinan. Jadi badan hukum yang mau memanfaatkan nuklir harus izin ke Bapeten.

“Jadi kami tahu dan bisa melakukan pengecekan dengan inspeksi peralatan, proteksinya, catatan maupun sumber daya yang mengoperasikanya,” katanya.

"Maka mari kita awasi bersama, termasuk masyarakat. Sebab jika mengandalkan dari Bapaten tentu ada keterbatasan sumberdaya manusianya. Maka masyarakat yang mengetahui ada instansi yang menggunakan atau memanfaatkan nuklir bisa menanyakan ketersediaan izin dan melihat stiker keselamatan," lanjutnya.

Dari berbagai hal terkait nuklir, Abdul Qohhar meminta agar masyarakat tidak perlu paranoid karena banyak manfaatnya bagi manusia. *