Jangan Ceroboh, Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Mahal
KORANBERNAS.ID, JAKARTA – Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof dr Hasbullah Thabrany MPH Dr PH mengingatkan masyarakat jangan bersikap ceroboh menghadapi pandemi Covid-19.
Hal ini mengingat biaya perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit terbilang mahal dan sampai saat ini ditanggung pemerintah melalui anggaran Kementerian Kesehatan.
“Namun bukan berarti kita tidak melakukan upaya apapun agar terhindar dari penyakit ini,” ungkapnya saat berbicara dalam Dialog Produktif bertema Memaksimalkan Pengelolaan Kesehatan Lewat Vaksinasi, Kamis (26/11/2020), di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Menurut dia, pikiran manusia pada umumnya Covid-19 adalah makhluk halus yang tidak kelihatan. “Sebelum kejadian, percayalah dari cerita orang yang pernah mengalami karena pengalaman itu adalah guru yang sangat berharga. Sayangilah diri sendiri, keluarga, dan masa depan kita. Jangan korbankan dengan kecerobohan,” ucapnya.
Prof Hasbullah sepakat, mencegah jauh lebih baik dan lebih murah daripada mengobati. Pencegahan dengan disiplin penerapan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir serta menjaga jarak.
Cara lainnya adalah vaksinasi. Biaya vaksin jauh lebih murah daripada biaya pengobatan. Dengan memperoleh vaksin seseorang akan mendapatkan ketenangan dalam beraktivitas karena risiko terinfeksi penyakit jauh lebih kecil.
Dengan terciptanya suasana ketenangan, masyarakat tetap semangat dan tetap produktif berkarya dan bekerja selama pandemi. Selain itu, juga siap divaksin saat vaksin siap mengingat vaksin adalah cara melindungi diri dan melindungi negeri. Dengan begitu akan terwujud kesehatan pulih ekonomi bangkit.
Lebih jauh Prof Hasbullah mencontohkan bagaimana efek dari pemberian vaksin BCG dalam mencegah penyakit TBC. “Salah satu contoh bukti fungsi vaksin, kita bisa tenang pergi kemana-mana tanpa khawatir terkena TBC karena hampir semua orang sudah disuntik vaksin BCG oleh pemerintah. Penyakit TBC itu masih banyak dan masih ada namun dengan vaksin BCG, maka peluang untuk tertular kecil. Kita bisa tenang bekerja, bepergian dan menikmati kehidupan. Ini luar biasa kenikmatan yang dihasilkan oleh vaksinasi BCG,” paparnya seraya mengatakan walaupun suatu hari terpapar virus Corona tapi jika sudah divaksin maka akan lebih aman.
Hasbullah menilai perspektif yang memandang harga vaksin Covid-19 mahal adalah pandangan yang keliru. “Kalau saya, membayar satu juta pun akan saya bayar karena dengan membayar harga segitu saya lebih terjamin tidak akan kena Covid-19 dan terhindar dari biaya pengobatan yang sangat mahal akibat terpapar Covid-19,” ungkapnya.
Dia berharap masyarakat tidak terkecoh dengan pemberitaan-pemberitaan yang simpang siur terkait Covid-19 maupun vaksin. “Kalau mau aman maka harus dapat informasi yang benar, bukan dengan perasaan, prejudice, dan dikaitkan dengan politik. Jangan juga langsung percaya meskipun informasi itu atas nama seorang tokoh, asing, ataupun tokoh agama. Jangan langsung dipercaya. Harus cek lagi,” ujarnya.
Menurut dia, informasi paling aman adalah yang resmi dikeluarkan pemerintah karena sudah dibahas bersama dengan para pakar dan ahlinya. “Ini urusan kesehatan. Tidak ada satu negara pun yang ingin rakyatnya sakit,” tandasnya. (*)