ISI Yogyakarta Gelar Pameran Filateli Internasional
Kartu pos menawarkan pengalaman nyata yang tak bisa digantikan oleh teknologi.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar pameran ilustrasi filateli bertajuk HELLO THERE: Postcard Reconstruction, yang berlangsung 28 November hingga 4 Desember 2024 di Galeri Fadjar Sidik Fakultas Seni Rupa dan Desain Kampus ISI Yogyakarta.
Pameran kali ini mengangkat kartu pos sebagai medium seni untuk mempererat hubungan lintas budaya dan generasi, serta melibatkan seniman dari delapan negara termasuk Indonesia, Malaysia, Afghanistan dan Jerman.
Ketua pelaksana, Yusuf Ferdinand Yudhisthira, menjelaskan pameran dirancang untuk memperkenalkan dunia filateli kepada mahasiswa seni sekaligus menjalin kerja sama internasional.
“Kartu pos adalah medium yang unik dan historis, mampu mendokumentasikan peristiwa serta membangun jaringan budaya lintas negara. Kami ingin menunjukkan bahwa seni dan filateli dapat bersinergi dalam format sederhana seperti postcard dan A5,” ujar Yusuf, Sabtu (30/11/2024).
Format seragam
Ditampilkan karya yang beragam mulai dari ilustrasi mekanik hingga potret. Karya tanpa batasan tema tetapi dengan format yang seragam. Sebagian karya akan menjadi koleksi kampus, selebihnya dikembalikan ke seniman.
Pameran memperoleh dukungan Persatuan Filatelis Indonesia (PFI) dan sejumlah institusi internasional. Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, yang turut hadir menyebutkan filateli adalah bagian penting dari material budaya yang memiliki nilai sentimental di tengah era digital.
“Di masa serba digital, kartu pos menawarkan pengalaman nyata yang tak bisa digantikan oleh teknologi,” kata Fadli Zon yang juga kolektor prangko dengan lebih dari 7.000 koleksi.
Menurut dia, seni dan filateli adalah dua hal yang saling terkait. Pameran ini membuktikan bahwa kartu pos tetap relevan sebagai medium koleksi sekaligus ekspresi seni.
Dialog budaya
Kurator pameran, Satrio Hari Wicaksono, menambahkan pameran ini membuka ruang dialog antarbudaya melalui rekonstruksi kartu pos. “Kami berharap ini menjadi platform apresiasi seni lintas negara sekaligus mendorong kolaborasi kreatif di masa depan,” jelasnya.
Pameran dibuka untuk umum setiap hari pukul 09:00 hingga 16:00, dengan harapan dapat menarik lebih banyak generasi muda mengenal dan mengapresiasi dunia filateli. (*)