Ini Alasan Harus Tunggu 30 Menit Pasca Disuntik Sinovac

Ini Alasan Harus Tunggu 30 Menit Pasca Disuntik Sinovac

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Sejumlah pejabat publik, pemuka agama dan tokoh masyarakat siap menjadi duta vaksinasi, Kamis (14/01/2021) siang, pada penyuntikan perdana vaksin Covid-19 di Bangsal Kepatihan. Ada 16 orang penerima Vaksin Sinovac perdana pada 14 Januari. Di antaranya Wakil Gubernur Sri Paduka Paku Alam X dan Kapolda DIY Irjen Polisi Asep Suhendar.

Menariknya, penerima vaksin tersebut tidak boleh langsung meninggalkan tempat pasca disuntik. Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setianing Astutie menyebutkan alasan mengapa penerima vaksin diminta untuk tetap berada di tempat vaksinasi minimal 30 menit.

“Perbedaan vaksinasi Covid-19 dengan vaksinasi yang lain ada satu yang harus dipahami, bahwa setelah disuntik itu mboten langsung kondur (tidak langsung pulang-red) selama 30 menit harus berada di tempat vaksinasi itu,” ujarnya.

Karakteristik vaksin Sinovac yang merupakan vaksin baru yang diujicobakan dalam kondisi kegawatdaruratan, menjadi salah satu faktor. “Fungsinya apa, untuk memantau, karena ini adalah vaksin baru. Harus ada monitoring dan juga evaluasi,” tutur Pembajun kepada koranbernas.id.

Kadinkes menyatakan, apabila terjadi sesuatu setelah dilakukan vaksinasi, tim medis dengan sigap dapat mengambil tindakan. Meski resiko gangguan atau efek samping terbilang kecil, Pembajun menyatakan, orang yang telah disuntik vaksin tetap diharuskan menunggu 30 menit.

“Jadi selama 30 menit harus ada di tempat itu dan tidak boleh langsung pulang. Ini akan dilakukan besok tanggal 14 dan juga nanti ketika di masyarakat,” terangnya.

Siapkan video

Anang Fitrianto Sapto Nugoroho selaku Kasubbag Penyiapan Informasi Pemda DIY menyampaikan sembari menunggu, panitia pun telah menyiapkan suguhan informasi tentang pentingnya vaksinasi dan protokol kesehatan untuk pejabat dan tokoh publik yang menerima vaksinasi, lewat layar raksasa yang disediakan di Bangsal Kepatihan.

“Memang disediakan tempat khusus untuk menunggu waktu itu, dan nanti diberikan informasi-informasi lewat video tentang vaksinasi dari Dinas Kesehatan,” ungkap Anang, Rabu (13/01/2021) siang, di Kepatihan.

Sosok yang akan mendapat suntikan vaksin Sinovac, ujar Anang Fitrianto, terlebih dahulu menjalani rapid swab antigen dan pemeriksaan kesehatan.

“Kita sudah mempersiapkan rapid antigen hari ini, atau H-1 sebelum penyuntikan,” jelasnya.

Penyuntikan vaksin Covid-19 pertama kalinya di Yogyakarta diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi. Terlebih lagi, grafik pertumbuhan kasus di Yogyakarta belum menunjukkan tanda-tanda penurunan yang signifikan.

“Besok pagi akan dilaksanakan dengan beberapa tokoh masyarakat saja sebagai contoh, agar masyarakat punya keyakinan akan vaksin ini. Berikutnya akan diteruskan ke tenaga kesehatan, dan nanti kalau tenaga kesehatan bisa selesai, kurang lebih 35.000, nanti baru kepada pelayan publik dulu,” sebut Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Rabu siang, di Kepatihan.

Kasus Covid-19 di DIY cenderung fluktuatif dan bertahan pada angka yang tinggi. Pada Rabu 14 Januari misalnya, Satgas Covid-19 mencatat penambahan 319 kasus baru sehingga secara akumulatif ada 15.801 kasus terkonfirmasi di Yogyakarta sejak bulan Maret silam. Sementara korban meninggal bertambah lima orang pasien sehingga total kematian akibat Covid-19 di Yogyakarta menjadi 341 pasien. (*)