Industri Rumahan Jas Hujan Kebumen Mengandalkan e-Commerce

Omzet penjualan dengan memanfaatkan e-commerce jauh lebih besar dibanding pemasaran secara offline.

Industri Rumahan Jas Hujan Kebumen Mengandalkan e-Commerce
Pengepakan produk jas hujan di industri rumahan Khanifudin. (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Industri rumahan jas hujan di Kabupaten Kebumen terus berproduksi disertai harapan memasuki musim hujan produk mereka laris di pasaran.

Khanifudin, seorang dari delapan pemilik industri rumahan jas hujan di Dukuh Kedung Bajul Desa Bojongsari Kecamatan Kebumen, Kamis (10/10/2024), mengungkapkan pemasaran jas hujan Kebumen saat ini lebih mengandalkan e-commerce.

“Omzet penjualan dengan memanfaatkan e-commerce jauh lebih besar dibanding pemasaran secara offline atau penjualan melalui pedagang,” ujarnya.

Setiap sore, kurir perusahaan ekspedisi menjemput barang pesanan konsumen ke rumah.

Enam bulan

Menurut dia, sudah berjalan lebih dari enam bulan terakhir ini produknya tidak dikirimkan ke pedagang. Memang, masih ada sejumlah konsumen yang langsung membeli dengan cara datang langsung ke rumah produksi.

Tidak disebutkan alasan kenapa membeli langsung ke rumah, mungkin harganya terpaut lebih murah dibandingkan membeli di toko.

Untuk urusan pemasaran dengan e-commerce, Khanifudin mempercayakan kepada anaknya, M Labib Shovawi. Setidaknya ada tiga aplikasi e-commerce yang digunakan untuk promosi sekaligus membangun komunikasi dengan calon pelanggan.

M Labib Shovawi mengungkapkan ada saat-saat tertentu ramai pembelian jas hujan. Misalnya saat hujan atau event tertentu seperti promo e-commerce 9 September (9/9) atau 10 Oktober 10/10. "Waktu event 9/9 ada 700-an pembelian jas hujan, " kata Labib.

Cukup banyak

Sedangkan event 10/10 hingga Kamis (10/10/2024) siang sudah terjual 50-an produk melalui e-commerce.

Labib mengungkapkan industri rumahan jas hujan di Bojongsari cukup banyak. Di Pedukuhan Kedung Bajul saja terdapat delapan industri rumahan jas hujan. "Penjualan rata-rata tiap bulan masih di bawah 1.000," kata Labib. (*)