BCA Mendorong Pengelola Desa Wisata Fokus pada Digitalisasi

BCA Mendorong Pengelola Desa Wisata Fokus pada Digitalisasi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendorong para pengelola desa wisata untuk meningkatkan kapasitas dan berfokus pada proses digitalisasi. Upaya ini penting, mengingat tantangan pariwisata pada era baru harus diselaraskan dengan peningkatan kemampuan para pengurus desa wisata agar kembali eksis.

Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati dalam rilisnya, Kamis (3/9/2020) mengatakan, rangkaian pembinaan memegang peranan penting dalam mendorong desa wisata untuk menyongsong era yang baru. Pelatihan bagi para pengurus tetap dilaksanakan seperti sedia kala, namun saat ini dilakukan secara virtual dan berfokus pada pemanfaatan digital sebagai sarana promosi desa wisata.

“Sebagai informasi, dukungan BCA terhadap desa wisata melalui pilar Solusi Bisnis Unggul, tidak berhenti pada pemberian donasi kepada masyarakat desa. Dukungan kami selalu diawali dengan analisa mendalam terhadap desa wisata untuk menentukan arah pembinaan, membentuk kepengurusan masyarakat, merumuskan visi, misi, serta target untuk desa binaan, mengembangkan kapasitas SDM, meningkatkan sarana, prasarana, dan infrastruktur hingga uji layanan dan pengukuran dampak,” kata Inge menyitir poin-poin acara Talkshow Virtual yang mengangkat tema “Tantangan Desa Wisata Era Baru dan CSR Membangun Potensi Desa Wisata”. Program Talkshow yang ditayangkan secara langsung melalui TV Desa Indonesia, Youtube TV Desa, Aplikasi Kugo, serta Genflix Live ini menghadirkan Inge Setiawati secara virtual, Selasa (1/9/2020). Turut bergabung dalam talkshow tersebut para ahli ekonomi, sosial, budaya serta pegiat kegiatan CSR.

Inge mengatakan, program-program terkait pembinaan desa wisata, menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan implementasi keuangan berkelanjutan.

Melalui pilar Solusi Bisnis Unggul Bakti BCA, perusahaan berupaya untuk membina UMKM dan komunitas dengan pemberdayaan desa binaan. Komitmen ini diimplementasikan melalui program pembangunan desa binaan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

“Kontribusi dan dukungan terus kami berikan untuk mengembangkan potensi ekonomi dan pariwisata desa wisata, sehingga mampu menjadi desa yang mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,” imbuhnya.

 

Inge mengakui, pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang tidak mudah di berbagai sektor. Salah satunya sektor pariwisata dan perekonomian. Termasuk BCA yang memiliki desa binaan di beberapa wilayah di Indonesia, mengalami tantangan yang tidak mudah. “Namun, ini menjadi peluang bagi kami untuk mengandalkan digitalisasi dalam memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Kami terus mendampingi 12 desa wisata binaan untuk tetap maju di tengah situasi yang sulit ini,” urai Inge.

Seluruh kegiatan ini dikerjakan bersama-sama dengan masyarakat desa, sehingga nantinya mampu berkembang secara mandiri.

“Sejalan dengan pembinaan desa wisata, kami turut memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang patut untuk dieksplor. Untuk itu, kami aktif memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai kanal. Kami berharap di tahap new normal ini, dapat turut memulihkan kembali geliat pariwisata dan perekenomian di Indonesia, khususnya berkembangnya kembali desa wisata di Tanah Air,” tutup Inge.(*)