Immawan-Martanty Optimis Gunungkidul Jadi Lumbung Pangan DIY

Immawan-Martanty Optimis Gunungkidul Jadi Lumbung Pangan DIY

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Pasangan Cabup-Cawabup Immawan Wahyudi dan Martanty Soenar Dewi menggelar kampanye dengan menanam padi bersama kelompok tani di padukuhan Sawahan, Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Rabu (4/11/2020). Agenda tanam padi digelar untuk pertama kalinya usai musim panen.

Gerimis tak menyurutkan langkah Immawan - Martanti untuk bersama-sama menanam padi jenis Gogo. Sesekali pasangan yang diusung partai Nasdem dengan modal sembilan kursi di DPRD menikmati sajian hasil tani seperti kacang rebus, buah-buahan, dan bakpia produksi warga Sawahan.

Di lahan seluas 20 hektar ini, para petani mengandalkan sistem tumpang sari. Tanaman padi diselingi dengan berbagai tanaman lain, seperti jagung dan kacang tanah. Seluruh tanaman diberi pupuk organik yang diproduksi oleh kelompok ternak Mandiri Mulyo.

Terdapat 53 petani lokal yang tergabung dalam beberapa kelompok. Calon Bupati immawan Wahyudi mengapresiasi produktivitas petani yang hasilnya sangat memuaskan, meski dalam suasana pandemi.

“Pada musim panen lalu petani menghasilkan lebih dari 8 ton padi dalam 1 hektar lahan, dan disini terdapat 20 hektar. Ini luar biasa. Di masa pandemi, disaat sumber-sumber ekonomi lainnya menurun, sumber ekonomi dari pertanian di Gunungkidul justru meningkat,” kata Immawan dalam keterangan tertulisnya kepada koranbernas.id, Kamis (5/11/2020).

“Saya optimis pertanian Gunungkidul akan berkembang dan menjadi lumbung pangan di DIY. Ketahanan pangan DIY nantinya akan dipasok oleh sektor pertanian di Gunungkidul,” tegasnya seraya disambut tepuk tangan para petani.

Menurut Wabup non aktif ini, target lumbung pangan dinilai realistis, mengingat kemampuan dan semangat kebersamaan petani sangat kuat. Ia berjanji akan mensupport lebih banyak lagi dalam hal infratruktur pertanian, termasuk pembangunan sumur bor dan mesin pertanian.

“Saya berjanji, bantuan sumur bor segera terlaksana,” jelasnya.

Salah satu petani, Sumari mengatakan, pengairan disini masih mengandalkan sistem tadah hujan. Dalam setahun, para petani bisa memanen sedikitnya 2 kali. Ia pun berharap bantuan sumur bor bisa segera tercapai.

"Semoga pak Immawan menang dan bisa mewujudkan sumur bor. Satu sumur bor bisa untuk mengairi seluruh lahan," kata Dia.

Sementara Cawabup Martanti Soenar Dewi menilai, keberhasilan di sektor pertanian tak lepas dari kaum perempuan yang turut diberdayakan sebagai petani. Martanti sebagai satu-satunya kontestan perempuan mengiyakan bahwa target lumbung pangan sangat realistis.

“Sangat realistis. Kita bisa lihat disini, semua elemen bergerak, termasuk kaum ibu yang turut terlibat sejak nanam hingga panen. Saya sangat yakin target lumbung pangan akan terlaksana, dan ini komitmen kami untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya.(*)