Pecah Rekor, Bantul Bertambah 139 Kasus Positif Covid-19

Pecah Rekor, Bantul Bertambah 139 Kasus Positif Covid-19

KORANBERNAS.ID,BANTUL --  Kasus positif Virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Bantul melonjak tajam dan memecahkan rekor kasus terbanyak dalam satu hari, Kamis (5/11/2020). Berdasarkan data dari Gugus Tugas  Percepatan Penanganan Covid-19 DIY, total ada 169 kasus baru, dimana 139 kasus positif diantaranya  dari Kabupaten Bantul.  Dan dari jumlah tersebut ada 131 kasus positif  dari  sebuah pondok pesantren,  dan sisanya  dari masyarakat umum.

Lurah Desa Panggungharjo,Kecamatan Sewon Bantul, Wahyudi Anggoro Hadi  dalam zoom meeting, Kamis Malam mengatakan terkait kasus di  sebuah pondok pesantren,  pihaknya bersama pihak terkait dan pengelola pondok melakukan karatina mandiri untuk 1 kompleks dan 17 komplek lainnya dengan pembatasan aktifitas.

“Jadi pondok ini ada 18 komplek, nah yang 1 yang dilakukan karantina mandiri.,”kata  Lurah Wahyudi.

Untuk penambahan kasus positif tersebut menurut Wahyudi adalah hasil tracing yang dilakukan tanggal 27 Oktober dan 3 November untuk 288 orang dimana 131 orang diantaranya positif terpapar.Sebagian besarnya adalah santri dan pengasuh.

“Sejauh ini para santri dan pengasuh yang positif berada dalam kondisi yang baik dan tidak bergejala  Covid-19,”katanya.

Pemerintah desa bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul terus memaksimalkan layanan, media sosial, dan aplikasi whatsapp dalam memberikan asistensi klinis sekaligus memantau perkembangan dari masing masing santri. Pemerintah Desa juga membantu para santri dan pengurus pondok, salah satunya dengan mendistribusikan bantuan logistik, hand sanitizer, masker, dan alat belajar mengajar.

Bantuan didistribusikan kepada santri dan pengasuh yang berada di wilayah Pondok Pesantren. Hingga kini, lanjutnya dari 8.000  santri, yang sudah kembali ke pondok  ada  2800 dari 8.000an santri.

Sementara itu Juru Bicara  Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, dr  Sri Wahyu Joko Santoso atau akrab disapa Dokter Oky mengatakan  dalam beberapa hari ini memang banyak tambahan kasus di Kabupaten Bantul.

Hal ini merupakan konsekwensi komitmen dari  Pemerintah Daerah  untuk melakukan lebih banyak pemeriksaan swab atau tes PCR kepada kelompok beresiko yang dilakukan di beberapa tempat  di beberapa kecamatan.

“Termasuk ke sasaran yang telah diagendakan yakni sasaran kelompok perkantoran dan kelompok tempat pendidikan dimana ternyata disitu banyak sekali penularan yang bersifat Orang Tanpa Gelaja (OTG),”katanya. Dan hari ini hasil dari tes PCR ada lojakan yang signifikan, hasil kelanjutan tracing dari kelompok beresiko kelompok pendidikan.

“Kami mengharapkan sekali bahwa hal ini bukan menjadi ketakutan, namun menjadi kewaspadaan kepada kita semua. Ternyata dimana tempat-tempat yang mengumpulkan orang banyak,  banyak orang berinteraksi , masih banyak yang  belum disiplin menerapkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan mulai mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker dan menjaga jarak harus disiplin harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari," paparnya.(*)