Dinsos Sleman Salurkan Lebih dari 50 Ton Beras

Dinsos Sleman Salurkan Lebih dari 50 Ton Beras

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Hujan deras disertai angin yang berlangsung beberapa pekan ini telah mengakibatkan terjadinya sejumlah bencana alam seperti pohon tumbang dan longsor di wilayah Sleman. Untuk membantu warga yang terdampak bencana alam tersebut, Dinas Sosial (Dinsos) Sleman telah menyalurkan bahan makan berupa beras lebih dari 50 ton dan logistik lainnya.

"Kalau untuk beras sudah keluar lebih dari 50 ton sejak awal musim hujan yang diikuti sejumlah bencana seperti angin kencang. Logistik lainnya seperti makanan dan pakaian pantas pakai, juga sudah kami salurkan," kata Eko Suhargono, Kepala Dinas Sosial Sleman, Rabu (8/01/2020).

Menurut Eko, instansinya selalu berupaya bergerak cepat untuk memberikan bantuan saat ada bencana menerjang warga Sleman. Namun kecepatan penyaluran bantuan tersebut juga tergantung pada warga sendiri, terutama dari para relawan. Semakin cepat mereka mengajukan permintaan bantuan, semakin cepat pula bantuan akan sampai.

"Kami tidak akan mempersulit penyaluran bantuan. Asalkan ada surat permintaan dan ada berita acaranya, langsung kami proses dan bantuan segera diberikan,” tegasnya.

Menurut Eko hingga saat ini di gudang Dinas Sosial masih ada beberapa logistik yang siap disalurkan. Hanya saja untuk beras tidak bisa disimpan lama, sehingga pihaknya bekerjasama dengan kelompok tani atau gapoktan untuk suplai beras. "Hal itu dilakukan demi menjaga kualitas beras tetap terjamin," katanya.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Joko Supriyanto, menegaskan kesiapan aparatnya menghadapi puncak musim penghujan di awal tahun 2020 ini. Salah satu persiapan yang sudah dilakukan adalah pemetaan wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

"Wilayah yang rawan antara lain kawasan Kali Boyong, Gendol, Opak, dan sebagainya," jelas Joko.

BPBD Sleman juga telah memberikan himbauan pada warga, seperti memangkas pohon yang rawan roboh, membersihkan saluran air, hingga waspada terhadap potensi angin kencang saat hujan deras. Warga juga diminta waspada dan memantau kondisi saat hujan, agar langsung bersiaga berlindung jika ada potensi angin kencang.

"Warga Sleman juga sudah dilatih bagaimana penanganannya bila terjadi bencana," tutur Joko. (eru)